7 Tahapan Untuk Menekan Kerugian Bisnis dengan Manajemen Risiko

0
9338
Manajemen Risiko Adalah

Manajemen Risiko adalah hal yang penting untuk dilakukan bagi para pelaku bisnis dimanapun berada. Adanya segala kemungkinan yang dapat membuat perusahaan kamu goyah dan mengalami kerugian akan selalu dapat mengikutimu.

Di sisi lain, dengan memahami manajemen risiko adalah hal yang perlu dilakukan. Karena, tentu akan membantu Anda untuk mengetahui risiko mana saja yang bisa ditoleransi, dihindari, atau diatasi. Nah, bagi Anda yang belum menerapkan manajemen risiko pada bisnis yang sedang dirintis, berikut langkah-langkah penerapan manajemen risiko yang perlu diperhatikan.

  • Kenali Lingkungan Internalnya

Tahap pertama yang harus Anda lakukan adalah kenali lingkungan internal pada bisnis tersebut. Adapun yang dimaksud dengan lingkungan internal adalah budaya kerja yang diterapkan, struktur organisasi perusahaan, sampai pendelegasian wewenang yang dilakukan oleh perusahaan. 

  • Mengidentifikasi Risiko

Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi risiko yang mungkin muncul. Risiko yang dimaksud adalah sejumlah kejadian yang berpotensi mengganggu jalannya strategi bisnis yang telah direncanakan hingga menghambat pencapaian tujuan. Dengan kata lain, risiko adalah segala sesuatu yang dapat memberikan dampak negatif pada operasional bisnis. 

Misalnya, Anda memiliki bisnis jual beli yang dilakukan secara online. Beberapa risiko yang mungkin terjadi dari segi operasional adalah website bisnis Anda tidak bisa diakses dan server mengalami gangguan. 

Sementara dari segi penjualan, risiko yang mungkin terjadi adalah terjadinya hit and run—kondisi di mana penjual telah memberikan total tagihan dan nomor rekening tujuan, namun setelah melakukan pemesanan, si pelanggan mendadak hilang hingga tidak menjawab pesan penjual. 

Selain hit and run, bisnis jualan online juga berpotensi mengalami risiko permintaan pasar yang berubah-ubah, tetapi stok barang yang Anda sediakan tidak selalu ready. Bila tidak segera mengambil tindakan, maka bisa jadi Anda akan kehilangan pelanggan potensial. 

  • Menilai Risiko

Salah satu tujuan utama manajemen risiko adalah untuk menilai risiko. Pada tahap ini akan dinilai sejauh mana risiko yang terjadi dapat menghambat tercapainya tujuan bisnis. Ada dua perspektif dalam menilai suatu risiko, yaitu seberapa besar peluang risiko tersebut terjadi dan bagaimana dampak risiko tersebut terhadap keberlangsungan bisnis Anda. 

Dalam hal ini, diperlukan seorang ahli di bidangnya untuk memberikan penilaian terhadap risiko yang mungkin terjadi. Tujuannya agar setiap risiko mendapat prioritas serta penanganan yang tepat.

  • Memberi Tanggapan Terhadap Suatu Risiko

Cara menerapkan manajemen risiko selanjutnya adalah memberikan tanggapan atau menerapkan langkah-langkah yang tepat guna mengelola risiko. Dalam praktiknya, tanggapan risiko umumnya terbagi dalam 4 kategori, yaitu:

  1. Risk avoidance, yaitu menghentikan kegiatan yang berpotensi menimbulkan risiko terjadi.
  2. Risk sharing or transfer, yaitu tindakan yang dilakukan untuk mengalihkan risiko melalui hedging, asuransi, atau outsourcing.
  3. Risk reduction, tindakan untuk mengurangi peluang terjadinya risiko dan dampak yang ditimbulkan. Salah satu caranya adalah dengan mengendalikan bagian internal perusahaan. 
  4. Risk acceptence, menerima terjadinya risiko tanpa mengambil tindakan apa pun untuk menanggulangi dampaknya. 

Empat kategori tanggapan risiko di atas bisa Anda sesuaikan dengan risiko yang tengah dihadapi. 

Baca juga: Tujuan Manajemen Risiko Keuangan Dalam Bisnis!

  • Melakukan Aktivitas Pengendalian 

Langkah ke lima adalah menyusun kebijakan atau prosedur yang dapat menjamin tanggapan risiko di atas terlaksana dengan efektif. Selain pembuatan prosedur, bentuk aktivitas pengendalian lainnya adalah pengamanan kekayaan organisasi, super visi atasan, dan delegasi wewenang dan pemisahan fungsi. 

  • Berbagi Informasi dan Komunikasi

Tahap ini berperan untuk menyampaikan informasi terkait manajemen risiko terhadap berbagai pihak yang berkepentingan. Saat penyampaian informasi, usahakan agar komunikasi dilakukan dengan jelas serta memilih media komunikasi yang tepat.

  • Monitoring dan Evaluasi

Langkah terakhir adalah menggunakan semua informasi terkait manajemen risiko sebagai bahan monitoring dan evaluasi. Pada proses monitoring, hal yang perlu Anda lakukan adalah memantau apakah manajemen risiko telah dilakukan sesuai prosedur. Selain monitoring, Anda juga perlu melakukan evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki dalam manajemen risiko.

Demikian 7 langkah yang perlu dipraktikkan untuk menerapkan manajemen risiko dalam bisnis Anda. Sekali lagi, keberadaan manajemen risiko adalah hal yang dapat membantu bisnis Anda terhindar dari hal-hal yang merugikan di kemudian hari. Oleh karena itu, pastikan Anda telah menerapkan manajemen risiko pada bisnis mulai dari sekarang, ya!

Ajukan Pinjaman Sekarang dengan Agunan yang Fleksibel

Akseleran telah membantu ribuan UKM untuk terus mengembangkan usahanya. Anda dapat mengajukan pinjaman mulai dari Rp75 juta hingga Rp2 miliar dengan persyaratan dan agunan yang fleksibel serta bunga yang kompetitif.

Bagi Anda yang ingin membantu meningkatkan UKM di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran merupakan salah satu cara mendanai dengan bunga hingga 12% per tahun. Memulai mengembangkan dana di aplikasi P2P Lending Akseleran bisa dimulai dengan dari Rp100 ribu saja.

voucher promo akseleran blog blog100

Akseleran Apps

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau bisa via email [email protected].