Kelebihan dan Kekurangan Gig Economy

0
3024

Dunia kerja di era industri 4.0 kini telah banyak yang berubah. Para pekerja tetap telah banyak yang tergantikan oleh pekerja lepas atau freelancer. Masih belum banyak orang yang mengenal gig economy. Padahal hal ini telah menjadi tren di dunia kerja pada beberapa tahun belakangan. Terlebih dengan hadirnya teknologi dan internet yang terus berkembang.

‘Gig’ atau panggung adalah istilah yang sering digunakan dalam industri hiburan, khususnya dunia musik. Istilah ini menggambarkan pekerja di dunia hiburan yang biasanya bekerja dalam jangka waktu yang relatif pendek. Maka, dapat disimpulkan bahwa gig economy adalah suatu kondisi perekonomian di mana terjadi pergeseran status para pekerja perusahaan, yang umumnya merupakan tenaga kerja permanen menjadi karyawan kontrak sementara (short-term contract), independent workers, maupun karyawan tidak tetap (temporary workers).

Di beberapa negara, gig economy adalah fenomena yang terus berkembang. Maka, tak heran jika banyak orang mulai mempertimbangkan untuk menjadi pekerja lepas. Namun, tentu saja tidak semua pekerjaan bisa mengikuti arus gig economy.

Berikut beberapa pekerjaan yang umum dipekerjakan di fenomena gig economy.

  • IT: network analyst, information security engineer
  • Penulisan: content writer, resume writer, copywriter, UX copywriter
  • Akuntansi: akuntan, accounting assistant
  • Administratif: virtual assistant, pharmacy technician, design administrative assistant
  • Pendidikan: guru, dosen, tutor
  • Software development: game engineer, UI/UX designer, DevOps engineer
  • Project management: project manager, office manager, epic management project manager

Dampak dari pandemi covid-19, gig economy semakin banyak diterapkan oleh perusahaan. Kehadiran gig economy merupakan alternatif pilihan bagi kamu yang ingin mendapatkan karir. Sebab kini suatu pekerjaan sudah tidak lagi terikat pada definisi karyawan di dalam sebuah perusahaan tertentu.

Meski begitu, terdapat pro kontra terkait hadirnya gig economy. Karena gig economy sendiri memiliki beberapa kelebihan dan juga kekurangan jika dibandingkan dengan sistem kerja konvensional. Kelebihan dan kekurangan ini tentu akan dirasakan oleh para pelaku gig economy.  

Kelebihan gig economy

Pertumbuhan pelaku pekerja gig economy sebenarnya dapat menggambarkan bahwa sistem ini memiliki beberapa kelebihan tersendiri. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari sistem gig economy bagi para pelakunya.

  • Potensi mendapatkan penghasilan tidak terbatas

Salah satu pembeda utama dari sistem gig economy dengan konvensional adalah batasan pekerjaan yang bisa diambil. Dalam gig economy, kamu bisa mengambil banyak pekerjaan dalam satu waktu sekaligus. Semakin banyak pekerjaan yang diambil, tentu akan membuat penghasilan kamu semakin besar. Kamu bisa bisa menentukan sendiri jumlah pekerjaan yang ingin diambil sesuai kemampuan dan kesanggupan kamu  dalam mengerjakannya. Hal ini berbeda bagi mereka yang belum mengenal gig economy dan masih menjalankan sistem konvensional, jumlah pendapatan bulanan sudah memiliki ketetapan dan tidak bisa berubah kecuali mendapatkan bonus atau tambahan lainnya sesuai kebijakan perusahaan. 

  • Fleksibilitas Waktu

Kelebihan kedua dalam gig economy adalah kamu memiliki waktu yang fleksibel dalam bekerja. Sebab berbeda dengan sistem konvensional dimana karyawan yang memiliki jadwal tetap, dalam gig economy kamu bebas bekerja kapan saja sesuai dengan jadwal pekerjaan yang sudah kamu buat sendiri.  Hal yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai pekerjaan tersebut melebihi waktu deadline yang telah disepakati. Bahkan di dalam gig economy kamu bebas menentukan waktu libur sendiri. Sebab seluruh aktivitas pekerjaan akan berada di bawah kendali kamu sebagai pelaku dari pekerjaan tersebut.

  • Mendapatkan bayaran sesuai dengan hal yang dikerjakan

Salah satu hal yang membuat banyak orang tertarik setelah mengenal gig economy adalah terkait persoalan bayaran. Sebab dalam gig economy kamu bisa menentukan sendiri harga untuk sebuah jasa pekerjaan kepada klien sehingga kamu akan mendapatkan bayaran sesuai dengan apa yang dikerjakan. Semakin besar nilai proyek, maka akan semakin besar juga bayaran yang bisa akan kamu terima. Hal ini berbeda jika menggunakan sistem konvensional dengan pembayaran yang sudah dalam jumlah tetap.

  • Bisa Memilih Pekerjaan

Kelebihan lain dari gig economy adalah memungkinkan kamu untuk memilih pekerjaan yang memang disukai. Sebab seluruh pekerjaan yang akan kamu kerjakan adalah hasil dari pilihan kamu sendiri. Dalam posisi ini kamu bisa saja menolak suatu pekerjaan jika merasa tidak memiliki kemampuan dengan pekerjaan tersebut. Tentunya hal ini tidak bisa dilakukan jika Kamu menjadi karyawan dari suatu perusahaan. Seluruh pekerjaan yang diberikan harus dikerjakan meski sebenarnya tidak masuk ke dalam bagian pekerjaan kamu. Namun jika Kamu menolak melakukan pekerjaan tersebut, maka kamu bisa mendapat peringatan hingga pemecatan.

Kekurangan gig economy

Seperti kami sebutkan di atas bahwa terjadi pro kontra pada banyak orang setelah mengenal gig economy. Karena memang selain kelebihan, gig economy memiliki beberapa kekurangan jika dibandingkan sistem konvensional. Berikut ini adalah beberapa kekurangan yang ada dalam sistem gig economy.

  • Potensi penghasilan tidak stabil

Gig economy memang membuka potensi pendapatan menjadi tidak terbatas. Namun di satu sisi gig economy juga bisa membuat seseorang memiliki kondisi pendapatan yang tidak stabil. Hal ini terlebih bagi para pemula yang baru mengenal gig economy. Mereka bisa saja kesulitan menemukan klien yang mau menggunakan jasa mereka. Dengan begitu mereka akan kesulitan dalam mendapatkan penghasilan.

  • Tidak mendapat benefit dari perusahaan

Suatu perusahaan memang tidak hanya berkewajiban untuk memberikan gaji kepada para karyawan. Perusahaan juga harus memberikan hal lain contohnya berupa asuransi, tunjangan dan sebagainya sesuai ketentuan perusahaan. Benefit ini tidak akan bisa dirasakan oleh para pekerja lepas. Sebab pekerja lepas hanya akan mendapatkan fee atau komisi atas pekerjaan yang telah selesai dilakukan.

  • Membayar pajak dari kantong sendiri. 

Jika mereka menjadi pekerja tetap di sebuah perusahaan, maka pastinya perusahaan akan membayar pajak penghasilan mereka. Sebaliknya, jika kamu memutuskan bekerja dalam gig economy, maka kamu tidak akan mendapat manfaat terkait pajak.

  • Kesulitan mengatur waktu

Fleksibilitas memang merupakan salah satu daya tarik yang didapatkan dalam gig economy. Namun di satu sisi fleksibilitas ini bisa menjadi bumerang yang membahayakan bagi para pekerja lepas. Sebab dengan tidak adanya ketetapan waktu, seorang pekerja lepas bisa bekerja hingga belasan jam per hari. Tentunya hal ini bukanlah kondisi yang baik terlebih jika mempertimbangkan work life balance.

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 12% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin. 

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Raymas Putro | Editor: Rimba Laut