B2B (Business to Business) dan B2C (Business to Customer) merupakan istilah populer dalam dunia bisnis. Kedua istilah tersebut membedakan bisnis berdasarkan beberapa kategori, seperti target pasar hingga pola bisnisnya.
B2B adalah jenis bisnis yang fokus menawarkan produk ke bisnis atau badan usaha lain. Sementara itu, B2C menjual produknya langsung pada end-customer, atau pelanggan akhir.
Pahami lebih jelas perbedaan dan persamaannya dengan membaca artikel ini sampai akhir!
5 Perbedaan B2B dan B2C
- Hubungan dengan Konsumen
B2B atau Business to Business, cenderung membangun hubungan yang lebih personal dengan konsumennya, yang merupakan bisnis atau perusahaan lain. Pada model bisnis ini, kita perlu menyusun strategi agar konsumen tertarik untuk bekerja sama jangka panjang.
Itulah mengapa, bisnis model B2B umumnya melibatkan kontrak dan hubungan kerja sama yang berulang serta berkelanjutan. Hal tersebut dikarenakan konsumen perlu membeli produk bisnis kamu secara rutin dan teratur agar bisnisnya dapat tetap berjalan.
Sementara itu, model bisnis B2C memiliki hubungan yang tidak personal dan satu kali transaksi selesai. Konsumen belum tentu melakukan pembelian ulang.
- Target Audiens
Bisnis yang konsumennya adalah bisnis lain, target audiens akan lebih mengerucut kategorinya. Sedangkan, bisnis dengan konsumen berupa pelanggan akhir, target audiens lebih luas pasarnya.
Target audiens yang berbeda harus diikuti dengan strategi pemasaran yang berbeda, agar dapat memahami bagaimana demografi serta kebutuhan masing-masing audiens.
Pada umumnya fokus B2B adalah menghasilkan lead generation untuk mendapatkan data target audiens yang menyeluruh. Hal ini bisa dilakukan melalui penggunaan Google Analytics sebagai alat untuk analisis data, serta riset kata kunci.
Untuk B2C, strategi pemasaran akan dimaksimalkan dengan memanfaatkan seluruh marketing funnel, yang dimulai dari awareness (kesadaran) sampai dengan conversion (konversi).
- Pendekatan ke Audiens
Pada model B2B, pendekatan dilakukan secara profesional dengan menggunakan bahasa teknis yang to the point, sehingga target audiens pun lebih mudah paham. Itulah mengapa, pendekatannya perlu logis serta rasional.
Sebaliknya, B2C menggunakan bahasa yang kreatif dan menarik untuk menyentuh sisi emosional audiens.
Orientasi audiens dalam bisnis B2C pun cenderung bersifat sebagai hiburan, mementingkan harga, serta sebagai pemenuhan kebutuhan ringan saja.
- Strategi Branding
Dalam strategi branding, B2B akan lebih fokus melakukan positioning, sementara itu B2C akan fokus pada messaging.
Model bisnis B2B berfokus menampilkan daya jual yang unik kepada target audiens dengan relationship building.
Dalam konteks yang sama, B2C akan fokus pada informasi produk dan layanan. Informasi tersebut menunjukkan hal-hal berkesan sebagai daya jual untuk menarik target audiens, dengan tetap menyampaikan pesan bisnis dengan nilai brand yang kuat.
- Pengambilan Keputusan Bisnis
Perbedaan B2B dan B2C yang satu ini berkaitan dengan hubungan bisnis ke konsumen. Pada model bisnis Business to Business, alur bisnisnya lebih panjang dan kompleks karena keputusan bisnis dipengaruhi oleh banyak pihak.
Selain itu, keputusan bisnis pun akan dituangkan dalam bentuk kontrak pembelian dengan jangka waktu tertentu. Tidak heran bila bisnis B2B sangat mengutamakan loyalty terhadap konsumennya.
Sementara itu, pengambilan keputusan pada Business to Customer bersifat beli-putus atau dalam jangka waktu yang singkat. Konsumen umumnya tidak dipengaruhi pihak lain dalam melakukan pembelian.
Baca Juga: Tingkatkan Penjualan Bisnismu dengan Cara Ini!
Persamaan B2B dan B2C
Setelah mengetahui berbagai perbedaan B2B dan B2C, mari pelajari persamaan antara kedua model bisnis ini:
Kredibilitas
Baik B2B maupun B2C memerlukan kredibilitas yang terjamin agar dapat membuat target konsumen percaya pada produknya. Kredibilitas bisa didapat dengan berbagai cara, seperti menyediakan instrumen seperti sertifikat bisnis hingga ulasan positif dari pembeli.
Tujuan Bisnis
Tujuan dari bisnis B2B dan B2C pun perlu disusun dengan jelas agar bisa memaksimalkan penjualan. Contoh tujuan yang perlu diraih baik bagi B2C dan B2B yaitu perluasan pangsa pasar hingga meningkatkan penjualan.
Pengalaman Target Audiens
Untuk mendekati target audiens dengan efektif, baik B2B dan B2C perlu paham pengalaman dan perjalanan audiens terlebih dahulu. Jadi, pebisnis perlu memahami permasalahan audiens hingga proses pengambilan keputusannya.
Channel Marketing
B2B dan B2C, keduanya memerlukan berbagai marketing channel untuk mempromosikan produknya. Mulai dari email, media sosial, hingga offline event seperti pameran dan bazaar, marketing channel tersebut akan membantu B2B dan B2C menjangkau calon konsumennya.
Semoga pembahasan mengenai B2B dan B2C bisa menambah wawasan bagi kalian yang sedang ingin memulai bisnis.
Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!
Akseleran memberikan kesempatan untuk kamu yang ingin membantu mengembangkan bisnis kecil dan menengah di Indonesia. Dapatkan keuntungan dari suku bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan serta perlindungan proteksi asuransi 99% terhadap pinjaman. Gunakan kode promo BLOG50 saat mendaftar dan mulailah pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Selain itu, kamu juga bisa melihat info Akseleran sebagai grup usaha di halaman Grup Akseleran.
Yuk! Gunakan kode promo BLOG50 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran.