VUCA adalah sebuah konsep yang diperkenalkan kali pertama pada 1987 oleh beberapa ilmuwan sosial di U.S. Army War College. VUCA digunakan untuk menggambarkan situasi yang tidak menguntungkan akibat terjadinya ketegangan politik dan militer di dunia barat, yakni Perang Dingin.
Seiring berjalannya waktu konsep VUCA pun mulai diadaptasi di banyak hal lainnya, termasuk dalam bisnis. VUCA juga menjadi salah satu cara untuk menyusun strategi tepat untuk tetap dapat mempertahankan dan bahkan mengembangkan bisnis di tengah situasi yang senantiasa dinamis dan menjadi tantangan tersendiri bagi bisnis.
VUCA Adalah
VUCA adalah akronim dari berbagai kata sifat yang merujuk pada suatu kondisi, yakni Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity. Dalam lingkup bisnis, empat kondisi tersebut pasti selalu ada dan bahkan terus bergejolak pasca pandemi COVID-19 yang masih belum sepenuhnya mereda.
Berikut adalah penjabaran dari masing-masing kondisi yang dimaksud.
Volatility
Volatility atau volatilitas adalah sebuah gejolak yang terjadi secara tiba-tiba dan bahkan tanpa adanya pertanda terlebih dahulu. Tantangan baru pun muncul dengan penyebab yang sulit untuk ditentukan secara pasti. Selain itu, karena gejolak yang muncul secara tiba-tiba ini juga tidak memiliki pola yang konsisten. Dalam bisnis, volatility merujuk pada kondisi yang terjadi begitu cepat, berubah-ubah, dan sangat kompetitif.
Volatility kerap didorong oleh teknologi, tatanan ekonomi baru, arus informasi, hingga perubahan nilai dan gaya hidup. Salah satu contoh adalah kemunculan industri teknologi yang bergerak di bidang transportasi seperti Gojek, Grab, dan Uber.
Munculnya gebrakan baru tersebut menimbulkan gejolak tersendiri bagi bisnis lainnya. Berbagai perusahaan dan pelaku mandiri jasa transportasi tidak sedikit yang gulung tikar. Terlebih lagi karena gebrakan ini diterima dengan baik oleh masyarakat, pemilik bisnis transportasi konvensional pun harus segera beradaptasi.
Uncertainty
Uncertainty atau ketidakpastian adalah situasi saat pemilik bisnis mengetahui apa yang menjadi penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari suatu isu, tetapi belum menemukan langkah untuk mengatasinya. Adanya kekosongan langkah untuk penanganan ini pun harus diselesaikan dengan cepat agar bisnis tidak tenggelam.
Salah satu faktor utama terjadinya uncertainty adalah minimnya informasi. Maka dari itu, riset jadi cara penting untuk mengatasi situasi ini. Dengan dukungan teknologi dan persebaran informasi yang begitu cepat, pelaku bisnis dapat mengumpulkan, mengolah, dan memberi informasi relevan kepada seluruh stakeholder terkait.
Riset ini pun tidak perlu menunggu suatu masalah terjadi. Sebaliknya, bisnis perlu melakukan riset secara terus-menerus dan berkala untuk menghindari terjadinya uncertainty atau dapat mengatasinya dengan lebih cepat.
Baca juga: Strategi Bisnis Terbaik untuk Mendapatkan Keuntungan yang Maksimal
Complexity
Complexity atau kompleksitas adalah kondisi saat bisnis sudah mengetahui apa yang menjadi penyebab dan dampak yang ditimbulkan serta memperoleh informasi yang cukup untuk mengatasinya. Sayangnya, bisnis tidak mempunyai cukup sumber daya untuk mewujudkan solusi yang diharapkan. Dalam beberapa kasus, kerumitan birokrasi juga jadi penyebabnya.
Bersikap aktif dan tegas adalah kunci untuk dapat keluar dari situasi stagnan ini serta mampu memenuhi sumber daya yang diperlukan. Tentunya, bisnis harus melakukan analisis dan kajian yang cukup sebelum mengambil keputusan yang impulsif dan berdampak lebih buruk ke depannya.
Ambiguity
Ambiguity atau ambiguitas adalah situasi saat bisnis tidak dapat atau sulit mengambil keputusan. Umumnya ambiguity terjadi karena ketidaktahuan terhadap sebab dan akibat yang terjadi sehingga tidak mengetahui langkah apa yang semestinya diambil. Situasi ini bahkan dapat menimbulkan kesalahpahaman tersendiri jika tidak dikomunikasikan dengan tepat.
Kajian, riset, analisis, dan hipotesis jadi kunci penting agar dapat keluar dari situasi ini. Dengan begitu, keputusan yang diambil akan lebih efisien dan terarah. Hal ini pun dapat jadi peluang bagi bisnis untuk melakukan sesuatu yang baru dan menghasilkan gebrakan yang menguntungkan.
VUCA adalah Kondisi Tak Terhindarkan
Di masa sekarang dengan pertumbuhan dan perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan, arus informasi, hingga tren dan gaya hidup masyarakat menjadikan konsep VUCA sangat relevan bagi bisnis. Karena itu, mengetahui konsep VUCA adalah bekal strategis untuk setiap bisnis.
Organisasi dalam suatu bisnis pun harus mempersiapkan langkah-langkah yang tepat untuk menghadapi VUCA yang dapat muncul kapan saja. Beberapa strategi awal yang bisa dilakukan antara lain memiliki tim yang berkompeten dan solid, memilih pimpinan yang tepat, mengadakan investasi yang tepat melalui pelatihan atau semacamnya bagi karyawan, dan mulai mengadopsi transformasi digital.
VUCA adalah kondisi yang tidak terhindarkan dan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, termasuk bisnis. Oleh karena VUCA akan selalu menjadi tantangan meski bentuknya berubah-ubah, organisasi bisnis pun harus mempunyai strategi tepat sedari awal.
Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!
Bagi kamu yang igin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.
Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].
