4 Perbedaan Uang Kartal dan Uang Giral

1
34784
Uang Giral

Uang Giral – Setiap negara pasti memiliki alat tukar yang berperan penting dalam sistem perekonomian. Jika berabad-abad silam alat tukar yang digunakan berbentuk barang atau logam mulia, saat ini kebanyakan negara telah menggunakan alat tukar berupa uang dengan nilai tertentu. Begitu pula di Indonesia.

Setidaknya ada dua jenis mata uang yang beredar di negara kita, yaitu uang kartal dan uang giral. Meskipun kedua istilah tersebut terdengar asing di telinga sebagian orang, tetapi setiap warga negara pasti pernah menggunakan salah satu atau bahkan kedua uang tersebut saat melakukan transaksi ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan UU Bank Sentral No. 13 Tahun 1968, uang kartal didefinisikan sebagai alat pembayaran sah dan wajib diterima oleh masyarakat pada sebuah transaksi jual beli. Uang ini memiliki bentuk dan nominal yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia selaku pihak yang berwenang dalam mencetak dan menerbitkan.

Sedangkan giral merupakan alat pembayaran berupa surat berharga yang sewaktu-waktu dapat digunakan pada transaksi jual beli. Giral adalah mata uang yang sah secara ekonomi tetapi tidak secara hukum. Jadi, masyarakat berhak menolak pembayaran menggunakan giral. 

Nah, untuk lebih mengenal mata uang yang beredar di Bumi Pertiwi, tidak ada salahnya untuk membahas beberapa perbedaaan dari uang kartal dan giral, yaitu:

  • Bentuknya Berbeda

Perbedaan dua jenis mata uang ini terlihat jelas dari bentuknya. Jika uang kartal berbentuk logam dan kertas seperti yang sering kita gunakan untuk transaksi jual beli, maka giral surat berharga seperti cek, giro, kartu ATM, bilyet, hingga uang elektronik. 

Pihak yang berhak menerbitkan kedua jenis mata uang tersebut juga berbeda. Bank Indonesia merupakan satu-satunya pihak yang berhak mencetak dan menerbitkan uang kartal sementara bank lain hanya memiliki hak untuk mengedarkannya. Sedangkan giral bisa dicetak oleh bank umum yang telah memiliki wewenang dan izin untuk mencetak uang tersebut.

  • Sifat

Meskipun sama-sama mata uang, tetapi giral memiliki sifat yang berbeda dengan uang kartal. Karena pada dasarnya, kartal merupakan alat pembayaran sah. Hal ini berarti, Anda bisa menolak bertransaksi dengan uang giral tetapi harus menerima pembayaran dengan uang kartal.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, giral merupakan alat pembayaran berupa lembar tagihan atau kartu yang dikeluarkan oleh bank umum. Jadi hanya kalangan tertentu saja yang bisa menerima pembayaran dengan giral. Misal: pihak bank yang mengeluarkan giral, atau pihak lain yang telah bekerja sama dengan bank tersebut.

  • Giral Lebih Praktis

Dari praktis atau tidaknya, giral mungkin lebih unggul daripada uang kartal. Apalagi jika giral tersebut berbentuk kartu ATM. Membawa kartu ATM dengan saldo banyak tentu lebih praktis dibanding membawa uang kertas atau koin dalam jumlah besar ke mana saja kita pergi.

Meskipun begitu, dalam beberapa kasus giral bisa saja tidak praktis. Sebab giral bukan alat pembayaran sah dan tidak semua orang mau menerima transaksi menggunakan giral yang kita miliki.

  • Keamanan

Dari segi keamanan, tentu akan lebih aman jika kita bertransaksi memanfaatkan giral berbentuk uang elektronik atau ATM. Sebab risiko uang hilang karena dicuri atau terselip bisa dihindari. Apabila terjadi kehilangan pada giral yang dimiliki, kita hanya perlu melakukan pemblokiran dan pelacakan sehingga dana di bank tetap aman.

Tetapi giral juga tidak sepenuhnya aman. Perkembangan teknologi yang cukup pesat membuat kemungkinan terjadinya pencurian uang secara online terjadi. Oleh karena itu baik giral maupun kartal sama-sama memiliki risiko yang bisa dicegah atau diwaspadai.

Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi giral dalam kehidupan masyarakat di Indonesia sebenarnya sangat bermanfaat. Keberadaannya bisa menekan peredaran uang kartal dan mencegah inflasi. 

Selain baik bagi upaya perbaikan kondisi ekonomi, giral juga bisa menjadi bentuk investasi yang menjanjikan. Setidaknya ada beberapa jenis uang giral yang bisa dimanfaatkan untuk investasi, seperti deposito atau obligasi.

Sebab dalam kondisi perekonomian yang serba tidak menentu, menyimpan sedikit dana tentu dapat memberi banyak kebaikan untuk kesehatan finansial diri kita di masa yang akan datang.  Itulah 4 perbedaan uang kartal dan giral, semoga bermanfaat. 

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 21% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja.

voucher promo akseleran blog blog100

Akseleran Apps

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].

1 COMMENT

Comments are closed.