Memiliki tempat tinggal sendiri adalah impian banyak orang. Namun, banyak yang harus dilakukan sebelum memutuskan untuk membeli rumah. Salah satunya adalah mempersiapkan dana jangka panjang untuk membiayai KPR (Kredit Pemilikan Rumah).
Jadi, seperti apakah tips memilih KPR rumah bagi milenial? Simak tips berikut ini:
-
Sesuaikan spesifikasi rumah dengan kondisi keuangan
Pada saat ingin membeli rumah pertama, sebaiknya kaum milenial tidak terlalu ambisius. Tentunya selain disesuaikan dengan kebutuhan, spesifikasi rumah incaran haruslah disesuaikan dengan kondisi keuangan saat ini.
Pasalnya, sebelum mengajukan KPR, diperlukan sejumlah uang muka/DP (down payment) untuk rumah yang akan menjadi objek KPR. Biasanya, DP berkisar 10 hingga 30% dari harga rumah yang menjadi objek KPR.
-
Kalkulasi cicilan per bulan
Besaran cicilan KPR ditentukan oleh lamanya tenor yang diambil. Jika mengambil tenor panjang, cicilan per bulan lebih kecil tetapi waktu pelunasannya lebih lama. Sebaliknya, tenor pendek akan membebankan nominal cicilan bulanan yang lebih besar akan tetapi pelunasannya lebih cepat. Nah, tentunya saat tips memilih KPR dan tenor wajib mempertimbangkan penghasilan yang dimiliki saat ini agar tidak keteteran membayar cicilan.
-
Pertimbangkan suku bunga cicilan KPR
Setiap lembaga keuangan menerapkan suku bunga yang berbeda, yakni antara 8-12%. Memang tampaknya angka ini tidak signifikan, tetapi jika tidak dicermati dapat membebani pengeluaran. Maka, saat memilih KPR, ada baiknya mencari tahu lebih dulu berapa persen suku bunga yang diterapkan oleh bank atau lembaga keuangan penyedia KPR. Bila memungkinkan, pilihlah yang bunganya paling rendah.
-
Ketahui syarat batas usia yang tertera untuk pengajuan KPR
Pada umumnya, batas usia untuk pihak yang mengajukan KPR adalah antara 21 hingga 55 tahun. Di luar itu (misalnya masih 20 atau bahkan sudah 60), biasanya bank akan menolak pengajuan. Nah, saat memilih KPR, hitung usia saat ini ditambah tenor yang diambil maka akan diketahui perkiraan pada usia berapa KPR lunas.
Baca juga: Ingin Punya Rumah? Hitung Dulu Menggunakan Simulasi KPR
-
Persiapkan semua dokumen yang diperlukan
Mengajukan KPR berarti sudah harus mempersiapkan berbagai dokumen yang diperlukan. Secara umum, dokumen-dokumen yang harus dipersiapkan adalah:
- Dokumen pribadi, seperti: KTP, KK, NPWP, dan PBB.
- Dokumen penghasilan, seperti: rekening bank atau slip gaji.
- Dokumen jaminan properti, seperti: fotokopi sertifikat, PBB, IMB, dan legalitas lain terkait rumah/bangunan/properti yang akan dijadikan objek KPR.
Agar lebih jelas, inilah persyaratan standar bila ingin mengajukan dan sebagai tips memilih KPR yang cocok:
- Berstatus WNI (Warga Negara Indonesia).
- Mempunyai penghasilan tetap selama dua tahun berturut-turut. Sebaiknya dari perusahaan yang sama agar terlihat lebih stabil.
- Minimal usia 21 tahun dan sebaiknya kredit sudah lunas saat berusia 55 tahun. Sebelum itu lebih baik.
- Pembiayaan paling banyak adalah 80 – 90% dari nilai obyek atau properti untuk KPR.
Inilah beberapa dokumen yang harus dipersiapkan:
- Fotokopi KTP/Kartu Tanda Penduduk (untuk suami-istri bagi yang sudah menikah.)
- Fotokopi KK (Kartu Keluarga).
- Fotokopi Akta Nikah (bagi yang sudah menikah.)
- Surat Keterangan Kerja dan Slip Gaji yang asli (hanya untuk ditunjukkan). Sediakan fotokopinya untuk berjaga-jaga.
- Surat Keterangan (SK) untuk Pengangkatan Pegawai Terakhir dan Kartu Taspen (untuk pegawai negeri) yang asli. Sediakan fotokopinya untuk berjaga-jaga.
- Bila tidak ada SK di atas atau Kartu Taspen, siapkan ijazah terakhir yang asli. Sediakan fotokopinya untuk berjaga-jaga.
- Fotokopi rekening Koran untuk 3 bulan terakhir.
- Fotokopi NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) untuk SPT (Surat Pemberitahuan) PPh 21 (Pajak Penghasilan 21%).
Usahakan waktu mempersiapkan dokumen di atas tidak mepet dengan waktu pengajuan KPR Anda. Pasalnya, tidak semua dokumen bisa selesai dalam waktu cepat.
Pastikan agar lolos BI Checking
Pastikan Anda punya rekor kredit yang bersih, seperti: tidak punya utang atau tidak pernah lupa membayar tagihan apa pun. Bila sampai pernah menunggak utang, kemungkinan besar permohonan KPR Anda akan ditolak oleh bank.
Bagaimana mengetahui status BI Checking Anda? Silakan ajukan permintaan pemeriksaan debitur ke OJK atau Bank Indonesia. Untuk itu, siapkan KTP sebelum mendatangi kantor OJK terdekat. Pihak OJK akan membagikan informasi debitur Anda di sana.
Nah, inilah tips memilih KPR rumah bagi milenial. Bila sudah mempunyai dana yang cukup, dokumen-dokumen yang diminta, dan rumah incaran, tunggu apa lagi? Berhubung masih bisa, jangan sampai pengajuan KPR Anda menjadi terlambat karena batasan usia yang ada.
Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!
Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.
Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].