Puisi mengandung rangkaian kata dan syair indah sehingga dapat dinikmati berbagai kalangan. Bentuk karya sastra ini juga berguna untuk menyampaikan beberapa pelajaran hidup. Salah satu contohnya adalah puisi tentang alam dan lingkungan yang ditulis guna menyampaikan kekhawatiran akan kerusakan-kerusakan yang terjadi di bumi.
Mengapa Memilih Tema Alam dan Lingkungan?
Bagi sebagian aktivis, puisi tentang alam dianggap efektif sebagai alternatif dari protes atau orasi yang ditujukan kepada para petinggi negeri yang telah mengabaikan keberlangsungan hidup masyarakat dan alam sekitarnya.
Beberapa tema puisi tentang alam dan lingkungan yang membahas lebih spesifik tentang kerusakan di planet bumi ini, di antaranya carbon footprint (jejak karbon), penggundulan hutan, penumpukan sampah plastik yang mengganggu ekosistem laut, dan masih banyak lagi.
11 Contoh Puisi tentang Alam dan Lingkungan
Sajak Matahari
Oleh :
W.S. Rendra
Matahari bangkit dari sanubariku.
Menyentuh permukaan samodra raya.
Matahari keluar dari mulutku,
menjadi pelangi di cakrawala.
Wajahmu keluar dari jidatku,
wahai kamu, wanita miskin !
kakimu terbenam di dalam lumpur.
Kamu harapkan beras seperempat gantang,
dan di tengah sawah tuan tanah menanammu !
Satu juta lelaki gundul
keluar dari hutan belantara,
tubuh mereka terbalut lumpur
dan kepala mereka berkilatan
memantulkan cahaya matahari.
Mata mereka menyala
tubuh mereka menjadi bara
dan mereka membakar dunia.
Matahri adalah cakra jingga
yang dilepas tangan Sang Krishna.
Ia menjadi rahmat dan kutukanmu,
ya, umat manusia!
Puisi Sajak Matahari bertemakan kemanusiaan yang membahas tentang moral manusia. Dalam puisi tersebut, dunia digambarkan mulai hancur akibat keserakahan manusia itu sendiri. Mereka ingin menguasai dunia ini dengan menghalalkan beragam cara.
Hutan Karet
Ditulis oleh Joko Pinurbo
Daun-daun karet berserakan.Berserakan di hamparan waktu.
Suara monyet di dahan-dahan.Suara kalong menghalau petang.Di pucuk-pucuk ilalang belalang berloncatan.Berloncatan di semak-semak rindu.
Dan sebuah jalan melingkar-lingkar.Membelit kenangan terjal.
Sesaat sebelum surya berlalumasih kudengar suara bedug bertalu-talu.
Puisi ini dapat diinterpretasikan sebagai penggambaran suasana hutan karet yang masih asri dan alami, belum banyak terjamah oleh tangan manusia.
Embun Pagi
Ditulis oleh Supriyanto
Kala pagi menyingsing
Matahari nampakkan sinarnya
Kala itulah sang dingin unjuk diri
Meliput indahnya sebuah..
Embun Pagi.
Embun pagi yang mulai jatuh
Jatuh dipelukankuuu..
Lembuttttt
Selembun hatiku yang selalu merindukanmu
Murni..
Semurni cintaku padamu
Tulus..
Setulus kasih yang selalu indah
Bermain dalam kerinduan hati
Merekahhh bak bunga mawar yang putih
Putih dalam kesucian diri
Walau waktu menunjukkan kuasaNya
Namun lembut dan beningnya Embun pagi
Masih kurasakan.
Hmmmm..Embun pagi!
Kurindukanmu.
Tuk yang jauh disana.
Makna dari puisi ini adalah penggambaran tentang keindahan alam yang tidak lengkap tanpa embun pagi. Fenomena alam ini juga sangat erat kaitannya dengan isu kerusakan alam dan lingkungan.
Baca juga: 10+ Puisi Guru Terbaik dan Penuh Makna!
Rintik Hujan
Aliran sungai menguap ke angkasa
Dibawa sang angin nan perkasa
Disulap menjadi titik-titik embun
Sehingga air hujan pun terbentuk dan turun
Evaporasi, presipitasi, kemudian kondensasi
Salah satu fenomena alam yang harus disyukuri
Kehidupan Desa
Kicauan burung saling bersahutan
Di pagi hari yang sarat kehangatan
Bermain pada pucuk serta dahan
Lengkapi alam desa dengan keindahan
Udara segar pun bersemilir
Terselip di sela-sela dan pelosok desa
Hari baru kini bergulir
Suasana rasa sejahtera dan sentosa
Jejak Karbonku
Naik pesawat terbang
Aku jadi tinggi melayang
Naik kendaraan mobil
Aku merasa bukan orang kecil
Naik sepeda motor
Kakiku jadi tidak kotor
Namun, semua itu hanya ilusi
Kendaraanku hanya meninggalkan polusi
Hidup Kapitalisme!
Hidup ini penuh kejar-kejaran
Pun sarat dengan perlombaan
Tiada lagi “ketulusan” jika tiada cuan
Kita semua menjadi budak kapitalisme
Demi kemewahan, kita sembah konsumerisme
Bisa jadi kita juga kini menganut paham hedonisme
Alam yang asri pun dieksploitasi
Tak peduli tebalnya polusi dan radiasi
Yang telah menguasai planet bumi
Hidup kapitalisasi!
Pantai Plastik Putih
Kugenggam ia pasir putih
Saat ku berlibur di pantai laut biru
Nyiur melambai nan asri
Diterpa angin yang menderu-deru
Oh, namun, sayang…
Ternyata bukan pasir di tangan
Ternyata butiran plastik dalam genggaman
Cinta Tanah Air
Benarkah kamu cinta tanah airmu?
Sejatikah rasa nasionalismemu?
Aku meragu…
Faktanya, kamu tetap membuang sampah sembarangan
Kamu tetap menggunakan plastik sekali pakai
Kamu tebangi pohon-pohon tak bersalah
Kamu sumbat sumber mata air dengan lumpur dan semen
Jadi, benarkah kau mencintai tanah airmu?…
Kisah Gunung Agung
Terdapat sebuah kisah
Tentang gunung yang agung
Ia menjulang tinggi
Menembus kumpulan awan
Hamparan hijau di bawahnya
Begitu indah nan asri
Hanya saja, itu kisah di masa lalu
Kini, gunung nan agung telah dieksploitasi
Tubuhnya digerus demi emas permata
Tentu saja, pelakunya manusia
Pemanasan Global itu Nyata
Suhu bumi yang semakin meningkat
Tumpukan sampah plastik yang selalu bertambah
Volume air laut yang kian membesar
Lubang ozon yang terus menganga
Beberapa jenis hewan yang kini telah punah
Masih mau bilang pemanasan global itu rekayasa?Nah, setelah mengetahui 12 contoh puisi tentang alam serta lingkungan di atas, sudahkah Anda tergerak untuk setidaknya tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar? Semoga contoh-contoh puisi di atas juga dapat menjadi inspirasi Anda dalam menulis puisi mengenai isu alam serta lingkungan.
Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!
Bagi kamu yang igin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.
Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].