Pengertian Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

1
6557
PSAK Adalah

Ilmu akuntansi mempunyai peranan yang penting dalam berbagai bidang. Perusahaan, lembaga, organisasi, bahkan investor membutuhkan ilmu akuntansi supaya dapat mengelola alokasi dana. Seorang akuntan perlu melakukan analisis, pencatatan, dan peringkasan terhadap data-data yang telah dikumpulkan. Setelah itu, akuntan akan menyerahkan hasil berupa laporan keuangan yang dapat membantu kinerja bisnis.

Nah, di balik proses tersebut,  tahukah Anda bahwa seorang akuntan akan mengandalkan PSAK sebagai acuan? PSAK adalah salah satu aspek yang harus dipelajari dalam ilmu akuntansi. Bagaimana pengertian dan apa saja jenisnya? Yuk, perhatikan baik-baik pembahasan di bawah ini! 

Apa Itu PSAK?

PSAK adalah singkatan dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Istilah ini berarti suatu kerangka prosedur rujukan yang menunjang pembuatan laporan keuangan. PSAK berisi bermacam-macam aturan yang berhubungan dengan aktivitas pencatatan, penyusunan, pelaksanaan, serta penyajian sebuah laporan.

Terdapat berbagai prinsip dan dasar penyajian laporan yang berisi tujuan umum (general purpose financial statements) di dalam PSAK. Dasar-dasar tersebut ditetapkan supaya seorang akuntan dapat lebih mudah membandingkan dengan laporan keuangan sebelumnya. Umumnya, data entitas yang disajikan PSAK adalah ekuitas, pendapatan, aset, beban, dan liabilitas. Adapun entitas lain, seperti arus kas, laba atau rugi, serta kontribusi dan distribusi dari pemilik usaha.

PSAK diciptakan sekaligus disusun oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Organisasi ini membuat PSAK berdasarkan situasi dan kondisi yang tengah berlangsung. Berbagai lembaga dan institut resmi dalam negeri telah menyetujui dan mengesahkan PSAK. Maka dari itu, orang-orang yang bekerja di bidang akuntansi harus mengikuti pedoman tersebut.

Jenis-Jenis PSAK

Ada lima macam PSAK yang ada di Indonesia pada masa kini. Kelimanya telah diterapkan oleh berbagai entitas dalam negeri, baik lembaga pemerintah maupun swasta. Ingin tahu tentang lima standar tersebut? Mari baca penjelasan di bawah ini.

  • SAK-ETAP

Jenis pertama dari PSAK adalah SAK-ETAP atau SAK Entitas Tanpa Asuransi Publik. SAK-ETAP sudah ditetapkan oleh IAI sejak 2009, tetapi baru direalisasikan pada 2010 dan diefektifkan pada awal 2011. Pedoman ini dipakai oleh entitas yang tidak mempunyai akuntabilitas publik signifikan. Tujuan umum dari SAK-ETAP juga hanya berguna untuk para pengguna eksternalnya.

SAK-ETAP merupakan bentuk simpel dari jenis PSAK-IFRS. Pedoman ini mudah dimengerti karena tidak mencatat laporan laba dan rugi. Selain itu, SAK-ETAP juga tidak menyertakan opsi pemakaian nilai wajar atau nilai revaluasi, aset pajak tangguhan, serta pengakuan liabilitas. Unit bisnis kecil dan menengah bisa menyusun laporan keuangan dengan mudah apabila menerapkan SAK-ETAP secara tepat.

  • SAK-EMKM

Berikutnya, ada SAK-EMKM yang ditujukan untuk membantu pembuatan laporan keuangan EMKM (Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah). Standar ini sangat berguna untuk pelaku usaha yang belum sanggup memenuhi syarat dan ketentuan yang diberlakukan oleh SAK-ETAP. Entitas yang memakai SAK-EMKM bisa membuat laporan keuangan secara eksplisit terkait kepatuhan pada pedoman tersebut. Poin ini bisa dilihat ketika pelaku usaha mencatat kejadian, transaksi, dan kondisi secara konsisten.

Baca juga: Mengenal Akuntansi biaya dan Penerapannya

  • PSAK-Syariah

Jenis terbaru dari PSAK adalah PSAK-Syariah. Standar ini dipakai oleh entitas yang menerapkan kebijakan berbasis syariat dalam aktivitas bisnisnya. Sebut saja di antaranya, yakni badan zakat, pegadaian syariah, dan bank syariah. Tidak seperti jenis lain, PSAK-Syariah disusun dan ditetapkan oleh Dewan Akuntansi Syariah. Selain itu, pedoman ini juga didasarkan oleh fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia).

  • SAP

SAP merupakan singkatan dari Standar Akuntansi Pemerintah. Pedoman ini tidak ditetapkan oleh IAI, melainkan oleh Komite SAP. Pembuatan LKPP (Laporan Keuangan Pemerintah Pusat) dan LKPD (Laporan Keuangan Pemerintah Daerah) menggunakan SAP sebagai acuan.

  • PSAK-IFRS

Terakhir, ada PSAK-IFRS yang merupakan pedoman pertama yang diberlakukan di Indonesia. IFRS (International Financial Report Standard) dipakai oleh entitas yang memiliki akuntabilitas publik. Jadi, badan usaha yang menggunakan IFRS biasanya sedang atau telah mendaftar sebagai emiten di pasar modal. Beberapa entitas yang menjalankan pedoman ini, antara lain, BUMN, perusahaan dana pensiun, dan lembaga perbankan.

Nah, apakah penjelasan di atas membantu Anda dalam memahami PSAK lebih lanjut? PSAK adalah aspek penting yang perlu dipelajari oleh seorang akuntan. Berkat adanya PSAK, pembuatan laporan keuangan menjadi lebih mudah dan cepat diselesaikan. Selain itu, kualitas laporan yang dihasilkan pun jadi lebih maksimal.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].

1 COMMENT

Comments are closed.