Produksi Massal: Definisi, Keuntungan, hingga Tahapan Prosesnya

0
1216
Produksi Massal

Produksi massal kerap kali dilakukan oleh pabrik atau perusahaan tertentu. Proses ini banyak dipilih karena dalam waktu yang singkat dapat menghasilkan banyak produk. Sering atau tidaknya produksi massal ini dilakukan, tergantung dengan banyaknya pesanan dari klien.

Adapun produk-produk yang sering diproduksi secara massal adalah produk fashion, produk makanan dan minuman, produk otomotif dan lain sebagainya. Anda mungkin sudah akrab dengan istilah produk massal ini. 

Pengertian Produksi Massal

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), massal berarti istilah yang berhubungan dengan sesuatu yang melibatkan orang banyak

Sedangkan secara istilah, produksi massal ialah aktivitas memproduksi barang atau produk tertentu yang dilakukan oleh perusahaan. Yang mana produksi tersebut dilakukan secara besar-besaran dan bisa jadi dilakukan secara terus-menerus.

Tujuan utama dilakukannya produksi ini tersebut untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Tentu saja hal ini akan membawa keuntungan yang besar bagi produsen. 

Dampaknya, jika perusahaan dapat memenuhi target pasar dan kualitas produknya memuaskan, maka akan memunculkan pelanggan yang repeat order. Ini tentu dapat meningkatkan reputasi perusahaan.

Keuntungan Produksi Massal

Banyaknya perusahaan yang dilakukan perusahaan ini disebabkan ada beberapa keuntungan dari mass production. Berikut ini ada 4 keuntungan dari produksi massal.

1. Produktivitas Perusahaan Semakin Meningkat

Produksi massal yang dilakukan perusahaan dapat membawa keuntungan berupa naiknya produktivitas di suatu perusahaan. Dengan melakukan mass production, perusahaan bisa menghasilkan banyak produk sesuai dengan permintaan dari konsumen.

2. Efektivitas dan Efisiensi Waktu 

Sekarang ini, hampir semua perusahaan telah menggunakan mesin canggih yang mampu memproduksi barang dalam jumlah yang besar. Hal ini juga lebih menyingkat waktu dan juga lebih praktis.

Hasil yang besar dari produksi massal ini dapat disalurkan atau didistribusikan dengan cepat kepada konsumen. 

Banyaknya barang  yang diproduksi secara cepat merupakan salah satu penyebab munculnya kepercayaan konsumen terhadap perusahaan. Ini akan semakin meningkatkan traffic.

3. Pemangkasan Biaya Produksi dalam Jangka Panjang

Pada umumnya, jika suatu perusahaan melakukan produksi secara massal, maka hal ini akan mengurangi tenaga kerja. Sebab SDM akan digantikan dengan mesin yang dapat bekerja lebih cepat. Oleh karena itu, dengan adanya produksi secara massal ini, biaya produksi dapat terpangkas dalam rentang waktu yang panjang.

Selain itu, praktik mass production yang continue juga akan meminimalkan terjadinya kegagalan atau kesalahan produksi. Ini membuat jumlah kerugian saat proses produksi semakin kecil.

4. Menghasilkan Produksi yang Seragam dan Berkualitas

Dalam prosesnya, umumnya produsen akan lebih teliti.  Sehingga barang yang dihasilkan bisa seragam dan lebih berkualitas. 

Akan tetapi, perlu diingat bahwa semua keuntungan tersebut akan didapatkan jika perencanaan produksi massal dibuat sebaik dan sematang mungkin. Mulai dari analisis barang, tahap produksi, hingga pendistribusiannya.

Tahapan Produksi Secara Massal

Acuan utama setiap produsen atau perusahaan adalah kualitas barang/produk. Oleh sebab itu, tahapan demi tahapan dalam produksi massal ini dilakukan secara hati-hati. 

Lalu seperti apa tahapan proses produksi massal? Berikut ini penjelasannya.

1. Menyiapkan Dokumen Persyaratan Produk

Tahapan yang pertama ini biasanya menjadi tugas manajer produksi dari perusahaan yang akan melakukan produksi. Walaupun ini menjadi tanggung jawab manajer produksi, tetap saja ia tidak bisa melakukan pekerjaan ini secara sendirian. 

Dalam pembuatan dokumen persyaratan produk ini, manajer produksi membutuhkan persetujuan dari para leader divisi maupun manajer lainnya. Misalnya manajer teknik, adviser, quality assurance (QA).

Kemudian jika dokumen produksi yang disiapkan manajer produksi telah mendapat izin dari manajer divisi lainnya, maka dokumen tersebut berlaku sebagai dasar setiap keputusan produksi. 

Adapun dokumentasi persyaratan produk yang harus dipersiapkan antara lain:

  • List fitur yang akan disediakan dalam produk
  • Metrik spesifik yang harus dipenuhi oleh semua fitur
  • Estimasi volume produksi
  • Proyeksi biaya produksi
  • Tanggal rilis serta roadmap produk

2. Validasi dan Pengujian Teknik

Tahapan selanjutnya adalah melakukan validasi serta pengujian teknik. Validasi dan pengujian ini dalam bahasa Inggris disebut dengan engineering validation and testing, atau disingkat EVT. 

Tahapan ini sebenarnya hanya berlaku untuk  berbagai produk yang mempunyai fitur teknis. Adapun tahapan validasi dan pengujian teknik ini bertujuan untuk meneliti risiko dari syarat-syarat produk yang tertuang dalam dokumen persyaratan produk.

Sehingga, jika ditemukan risiko dalam produk tersebut, tim teknik memiliki tanggung jawab untuk meminimalkan kemungkinan risiko. Bahkan tim teknik juga bisa menghilangkan risiko tersebut sebelum produk tersebut diproduksi.

Baca juga: 6 Cara Pengelolaan Keuangan yang Mudah Dilakukan

3. Menjalankan Validasi dan Pengujian Desain

Tahapan ini disebut juga dengan design validation and testing atau disingkat DVT. Validasi dan pengujian desain ini mengupayakan supaya desain akhir produk sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam dokumen persyaratan produk, telah tertulis bagaimana desain atau bentuk akhir dari produk yang dibuat. Sehingga dalam tahapan ini, perusahaan mempunyai tugas memilih bahan dan desain mekanis

Ini sebabnya, tahapan ini menjadi salah satu penentu kualitas barang. Prosesnya harus dilakukan secara hati-hati dan sesuai dengan permintaan pasar.

4. Mengaplikasikan Validasi dan Pengujian Produksi

Tahap penerapan validasi dan pengujian produksi atau production validation and testing (PVT) adalah proses pengujian kelayakan desain produk yang telah dibuat dalam skala produksi. 

Dalam tahapan ini, sering terjadi revisi minor dari hasil DVT ke skala produksi. Bahkan bisa juga ada perubahan secara besar-besaran dalam tahapan ini. 

Di samping itu, dengan melakukan PVT ini, Anda akan mengetahui kelemahan proses dan juga mengukur kesiapan ke skala massal.

5. Pelaksanaan Proses Produksi

Tahapan ini adalah tahapan yang hampir final, yaitu tahap memproduksi secara massal. Tidak ada patokan pasti mengenai berapa jumlah produksi sehingga bisa dikatakan produksi massal. 

Akan tetapi biasanya produksi massal dilakukan dalam batchbatch tertentu. Untuk batch pertama mungkin jumlah produknya belum terlalu banyak, yang kemudian di batchbatch selanjutnya jumlah produksinya semakin banyak.

Dalam tahapan ini, produsen berkewajiban menjaga mutu produk, lebih-lebih jika semakin hari semakin baik mutunya.

Contoh Produksi Massal

1. Produksi Massal Makanan & Minuman Kemasan

Salah satu contoh yang mungkin sering Anda beli produknya adalah makanan kemasan. Produksi massal makanan & minuman kemasan memang cukup jamak saat ini. Di antara perusahaan yang memproduksi massal ini adalah PT. Mayora Indah Tbk.

Perusahaan tersebut melakukan produksi berbagai makanan dan minuman kemasan. Mulai dari biskuit, makanan ringan, hingga minuman.

2. Produksi Massal Makanan Kaleng

Contoh produksi massal berikutnya adalah makanan kaleng. Produk makanan kaleng yang diproduksi secara massal ini banyak sekali jenisnya. Mulai dari susu formula, buah, olahan daging, ikan sarden, makarel, dan lainnya.

Salah satu perusahaan yang melakukan produksi secara besar ini adalah PT. Bahtera Wiraniaga Internusa, yang mana semua produknya telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI.

3. Produksi Massal Perangkat Elektronik

Perusahaan yang bergerak di bidang elektronik juga melakukan produksi massal. Misalnya perusahaan elektronik dan mobile yang bernama Samsung. 

Di antara contoh produk elektronik Samsung yang dilakukan secara massal adalah Televisi, Mobile Phone, LCD, kulkas, hingga mesin cuci.Nah, itulah pembahasan lengkap mengenai produksi massal. Jika Anda sebagai owner perusahaan yang ingin melakukan produksi massal, pastikan Anda menerapkan semua yang tertera dalam artikel ini. semoga bermanfaat.   

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang igin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].