Keuntungan Memakai Pinjaman Sebagai Cara Mengembangkan Usaha

0
4518
Akseleran_Article_Featured_Image_1366x768_cara_mengembangkan_usaha

Semua usaha tentunya memiliki tujuan untuk mendapatkan profit atau keuntungan sebesar-besarnya. Salah satu cara untuk meningkatkan keuntungan adalah dengan cara mengembangkan usaha. Usaha harus menjual produk atau layanan lebih banyak ke lebih banyak pelanggan juga. Akan tetapi seringkali sebuah usaha, terutama Usaha Kecil Menengah (UKM), tidak memiliki kapabilitas ini.

Ketersediaan modal tentunya menjadi faktor yang penting dalam pengembangan usaha. Tambahan modal usaha bisa didapatkan secara internal maupun eksternal. Secara internal, tambahan modal bisa didapatkan dari keuntungan usaha, dengan catatan profit yang dimiliki harus cukup besar sehingga dapat diputar kembali. Secara eksternal, beberapa cara untuk mendapatkan tambahan modal diantaranya dengan menjual saham (equity) ataupun dengan pinjaman usaha. Mendapatkan pinjaman usaha bisa menjadi salah satu cara mengembangkan usaha karena adanya beberapa keuntungan.

Lalu apa saja keuntungan dalam menggunakan pinjaman usaha dalam mengembangkan usaha?

Menghindari Lost Opportunity

Seringkali sebuah UKM dalam menjalankan usahanya tiba-tiba mendapatkan permintaan atas produk / jasanya dengan jumlah yang jauh lebih tinggi dari biasanya. Faktornya bisa bermacam-macam, dari mulai naiknya trend di industri tertentu, sampai dengan berhasilnya aktivitas promosi yang dijalankan. Biasanya UKM mengalami kesulitan untuk melayani kenaikan permintaan ini karena kapasitas produksi yang terbatas.

Untuk UKM yang menjual produk hasil produksinya sendiri, mereka perlu menaikkan kapasitas produksi dengan cara menambah mesin produksinya dan juga mungkin menambah karyawan. Untuk UKM yang menjual jasa, seperti misalnya jasa pemasangan iklan digital (online ads), mereka memerlukan tambahan modal untuk menalangi biaya pemasangan iklan di terlebih dahulu sebelum dapat dibayar oleh client-nya.

Dengan mengambil pinjaman usaha jangka pendek, mereka bisa mendapatkan tambahan modal usaha untuk membeli tambahan mesin ataupun untuk menalangi biaya pemasangan iklan digital, seperti contoh di atas. Dengan ini, UKM akan terhindar dari sisi Lost Opportunity, yaitu hilangnya kesempatan akibat tidak punya modal tambahan. Mengurangi lost opportunity dengan adanya pinjaman bisa menjadi salah satu cara mengembangkan usaha.

Menjaga Kepemilikan Usaha

Salah satu cara mendapatkan tambahan modal selain pinjaman yaitu dengan menjual sebagian kepemilikan dalam bentuk saham (equity). Cara ini memang bisa dipakai, tetapi pemilik usaha juga harus siap kehilangan sebagian kepemilikan dan sebagian kontrol dari usahanya.

Pemilik saham / partner yang baru akan menikmati hasil dari kerja keras pemilik usaha dan mungkin mereka juga akan ikut dalam kegiatan operasional usaha sehingga pemilik usaha tidak sebebas dulu dalam menjalankan usahanya.

Berbeda dengan pinjaman usaha, dimana pemilik usaha tetap memiliki 100% kontrol atas usahanya. Pemilik usaha hanya perlu membayar kembali pinjaman usaha dengan baik. Dengan nilai pinjaman usaha yang realistis, sesuai dengan kemampuan bayar, seharusnya pinjaman usaha dapat dibayar dengan tepat waktu dan kontrol perusahaan tetap ada di tangan pemilik usaha.

Perluasan (Ekspansi) Usaha

Pelaku usaha perlu melakukan ekspansi jika ingin mengembangkan usaha miliknya dan menambah keuntungan. Ekspansi bisa dalam beberapa hal, baik dalam penambahan cabang, maupun penambahan produk/layanan. Apabila usaha membutuhkan toko fisik, seperti usaha laundry misalnya, maka pelaku usaha bisa menambah cabang dan juga menambah mesin laundrynya.

Cara lain untuk ekspansi adalah dengan menambah lini produk untuk bisa melayani pelanggan dari segmen yang berbeda. Contoh penambahan lini produk misalnya toko roti yang biasanya menjual roti cokelat, kemudian menambah variasi rasa dengan menjual roti keju. Tentunya ada penambahan bahan baku keju yang sebelumnya tidak ada, dan ini membutuhkan tambahan modal.

Salah satu faktor yang penting dalam ekspansi adalah waktu. Semakin cepat sebuah usaha berekspansi, maka semakin besar probabilitas usaha tersebut mendapatkan market share yang dominan sehingga memperlambat laju kompetitor yang berpotensi mengambil pasar yang kita incar. Kecepatan ekspansi tentunya perlu didukung oleh modal usaha yang kuat, dan pinjaman usaha bisa digunakan untuk mendukung ekspansi usaha ini.

Dengan memastikan proyeksi keuntungan dari hasil ekspansi yang akurat serta mengajukan pinjaman dengan nilai yang sesuai dengan kemampuan bayar, maka pinjaman usaha bisa menjadi salah satu cara mengembangkan usaha yang bisa dilakukan.

Menggunakan Pinjaman Peer-to-Peer Lending Sebagai Cara Mengembangkan Usaha

Jika terdahulu pelaku usaha hanya bisa meminjam dari lembaga keuangan konvensional seperti bank, maka saat ini pilihan sudah lebih banyak. Salah satu pilihan untuk mendapatkan pinjaman usaha yang relatif mudah adalah dengan mengajukan pinjaman ke perusahaan Financial Technology (Fintech) Peer-to-Peer Lending (P2P Lending).

Salah satu perusahaan P2P Lending terpercaya di Indonesia adalah Akseleran, yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kelebihan utamanya adalah pelaku UKM tidak perlu menggunakan fixed asset (tanah & bangunan) sebagai agunan (seperti yang biasa diminta oleh bank).

Pelaku UKM cukup memakai invoice/PO/SPK/Kontrak yang sudah didapat sebagai agunan. Bunganya pun cukup bersaing, sekitar 18%-21% efektif per tahunnya. Biaya lain adalah origination fee yang cukup rendah dan fleksibel, yaitu 0.25% per bulan.

Jika kita ambil contoh, sebuah UKM dengan margin 25% dan sudah memiliki invoice dari clientnya bisa mengajukan pinjaman usaha ke Akseleran dan bisa mendapatkan pinjaman maksimal 80% dari nilai invoicenya. Jika invoice tersebut akan dibayar dalam waktu 3 bulan, maka pelaku UKM bisa meminjam dengan tenor 4 bulan agar ada buffer sampai mereka dibayar, dengan pembayaran pokok pinjaman di akhir tenor (hanya bunga saja yang dibayar setiap bulannya).

Jika ternyata setelah proses analisa risiko sudah selesai dan diketahui mereka dikenakan bunga pinjaman 18% per tahun (1.5% per bulan), maka total biaya bunga adalah 1.5% x 4 bulan = 6%. Dengan tambahan origination fee (0.25% x 4 bulan = 1%), maka total biaya yang harus dikeluarkan adalah 7%.

Karena UKM ini memiliki margin 25%, maka UKM masih akan menikmati keuntungan yang cukup besar, yaitu 18%. Hal ini masih lebih baik jika dibandingkan dengan situasi dimana UKM tersebut tidak mendapatkan keuntungan sama sekali akibat tidak memiliki tambahan modal untuk melayani permintaan clientnya. A reduced profit is better than having no profit at all.

Jadi, sudah siap mengajukan pinjaman usaha sebagai salah satu cara mengembangkan usaha? Yuk ajukan pinjaman di Akseleran!

Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here