Membangun usaha kecil hingga akhirnya berkembang menjadi perusahaan besar pastinya membutuhkan perjuangan yang sangat panjang dan kerja keras. Banyak yang akhirnya memilih menyerah di tengah jalan, tapi tidak sedikit yang bangkit hingga mencapai kesuksesan. Setidaknya di Indonesia, ada lima perusahaan raksasa yang bermula dari usaha kecil atau rumahan. Penasaran siapa saja mereka, yuk simak ulasan berikut:
- Gudang Garam
Berawal dari nama Tjap Gudang Garam yang pertama kali didirikan pada tahun 1958 menjadi salah satu komoditi tembakau terbesar di Indonesia, sekaligus menjadi salah satu pelopor industri rokok di Kudus. Perusahaan tembakau ini pada tanggal 17 Juli 1990, membuat sejarah dengan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham GGRM (IPO) kepada masyarakat, dengan menerbitkan sebanyak 57.807.800 saham bernilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp10.250,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada BEI pada tanggal 27 Agustus 1990.
- Ultra Milk
Ultra milik adalah merk susu kemasan yang sudah dikenal pasar Indonesia. Dapat dijumpai di supermarket hingga ke warung kecil. Susu Ultra Milk diproduksi oleh PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ). Ultra Milk yang didirikan pada tahun 1958 yang awalnya hanya industri rumahan, produksi susu dengan pengolahan yang awalnya sangat sederhana. Hingga pada tahun 1970-an, perusahaan ini pun berkembang menjadi perseroan terbatas hingga menggunakan teknologi canggih yakni pengolahan secara Ultra High Temperature (UHT) dan teknologi pengemasan dengan kemasan karton aseptik (Aseptic Packaging Material).
- Sido Muncul
Perusahaan yang berdiri pada 1951 semula berupa industri jamu rumahan ini secara perlahan berkembang menjadi perusahaan besar dan terkenal seperti sekarang ini. Di tengah persaingan sektor Industri jamu yang semakin ketat, Sido Muncul telah berhasil memiliki market share terluas dan reputasi yang baik sebagai industri jamu terbesar di Indonesia. Keberhasilan yang telah dicapai saat ini tentunya tidak terlepas dari peran dan pelaku pendiri industri ini. Perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia sejak Desember 2013 kini memiliki kapitalisasi pasar mencapai puluhan triliun.
- Alfamart
Alfamart adalah jaringan toko swalayan yang memiliki banyak cabang di Indonesia. Gerai ini umumnya menjual berbagai produk makanan, minuman dan barang kebutuhan hidup lainnya. Sejarahnya alfamart berawal dari rumahan yaitu toko pertamanya yang diberi nama Alfa Minimart didirikan pada tanggal 18 Oktober 1999 yang berlokasi di Jl Beringin Raya, Karawaci, Tangerang. Hingga kini Alfamart telah memiliki 15.102 gerai dari 32 cabang di Indonesia. Cabang terbesarnya ada di Jakarta dan Tangerang. Saham Alfamart telah diambil alih oleh HM Sampoerna (70%) dan PT. Sigmantara Alfindo (30%).
- Paragon & Wardah
PT Paragon Technology and Innovation telah berdiri sejak tahun 1985 dengan nama sebelumnya adalah PT Pusaka Tradisi Ibu dengan brand pioneer mereka yakni Putri dengan tagline “Salon’s Best Choice”. Di tahun 1995, perusahaan ini memperkenalkan merek kosmetik mereka dengan nama Wardah Cosmetics. Kini Paragon menjadi perusahaan manufaktur kosmetik lokal terbesar di Indonesia saat ini. Dengan memiliki 7.500 karyawan, PTI mampu memproduksi 95 juta produk kosmetik dan personal care setiap tahun
Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 21% per tahun di Akseleran.
Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.
Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]
Penulis: Raymas Putro I Editor: Rimba Laut
