Sejarah dan Perkembangan Fintech di Indonesia

6
19872
Perkembangan Fintech di Indonesia

Perkembangan fintech di Indonesia yang mengalami peningkatan yang positif membuat banyak orang mulai memilih fintech untuk layanan transaksinya. Menurut data dari Darmin Nasution selaku Menko Perekonomian diantara banyaknya fintech yang berkembang Peer-to-Peer (P2P) Lending adalah jenis fintech yang mengalami peningkatan cukup signifikan dibandingkan beberapa jenis fintech lainnya seperti payment, wealth management dan lainnya.

Namun, peningkatan yang diperlihatkan oleh fintech di Indonesia juga tidak terlepas dari tantangan untuk pengembangannya di industri finansial Indonesia. Tantangan yang dimaksud seperti penyalahgunaan data pribadi pengguna layanan dan risiko pencucian uang.

Berbicara mengenai perkembangan fintech tidak lengkap rasanya jika tidak menilik lebih jauh kebelakang sejarah dari fintech.

Sejarah Financial Technology (Fintech)

Munculnya komputer serta jaringan internet di era 1960-1970 membuka peluang pengembangan dalam berbagai bidang, salah satunya finansial. Di era 1980, banyak perbankan di dunia mulai memanfaatkan sistem pencatatan data yang dapat diakses melalui komputer. Di sinilah awal mula munculnya fintech.

Mulai tahun 1982, e-trade membawa fintech menuju ke arah yang lebih maju dengan memperbolehkan sistem perbankan secara elektronik untuk para calon investor. Di tahun 1990 dengan pertumbuhan internet yang semakin baik dengan munculnya beberapa saham online yang memudahkan para calon investor untuk menanamkan modal mereka.

Tahun 1998 menjadi tahun dimana para perbankan di dunia mulai mengenalkan online banking untuk para nasabahnya. Segala bentuk transaksi juga semakin praktis dan mudah. Layanan finansial yang lebih efisien dengan penggunaan teknologi dan software inilah yang dapat diraih dengan fintech.

Banyak yang menganggap bahwa Munculnya fintech ini akan mengancam keberadaan dari Bank. karena itu sebelum berbicara lebih jauh kita akan membahasnya.

Apakah Munculnya Fintech dapat Mengancam Keberadaan Bank?

Dari fungsi memang tidak jauh berbeda yaitu sama-sama mempermudah masyarakat untuk melakukan transaksi finansial. Terlebih lagi khusus untuk Fintech Lending seperti P2P Lending ini banyak yang menganggap bahwa dapat mengancam keberadaan Bank di Indonesia.

Peer-to-Peer Lending ini memang cukup banyak menarik minat para calon pengguna baik itu untuk mereka yang melakukan pinjaman maupun mereka yang ingin mengembangkan dana. Ditambah dengan menyediakan alternatif bagi para UKM yang ingin mengembangkan usahanya membuat P2P Lending menjadi alternatif baru selain Bank. Namun, P2P Lending dan Bank tidak akan saling ‘Sikut’ karena keduanya tentu memiliki satu tujuan yang sama yaitu mencapai inklusi keuangan.

Menurut ketua harian Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Kuseryansyah, mengatakan bahwa kebutuhan kredit UKM di Indonesia saat ini Rp1.600 triliun per tahunnya. Namun, perbankan hanya mampu menyalurkan Rp600 triliun karena itu menurutnya, masih ada Rp1.000 triliun dana yang tidak dapat disediakan oleh Bank.

Karena itu peran dari fintech P2P Lending inilah yang dapat menjadi solusi untuk membuat gap yang ada itu dapat dikendalikan. Platform fintech P2P Lending memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan UKM di Indonesia. Dengan berkembangnya UKM di Indonesia, ekonomi nasional pun dapat meningkat. Setelah memahami perkembangan, sejarah serta peran dari fintech terutama fintech P2P Lending, kita dapat mengetahui bahwa teknologi digital dapat mempermudah mereka yang membutuhkan pinjaman maupun mereka yang ingin mengembangkan dananya.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 16% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].

6 COMMENTS

  1. […] Namun, peningkatan yang ditunjukkan oleh fintech di Indonesia tidak lepas dari tantangan perkembangannya di industri keuangan Indonesia. Tantangan yang dimaksud antara lain penyalahgunaan data pribadi pengguna jasa dan risiko pencucian uang. Artikel kali ini kami akan membahas kembali tentang  sejarah fintech. […]

Comments are closed.