Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 31 Desember 2020, dari total 716.963 rekening lender fintech di Indonesia, sebanyak 62,6% adalah laki-laki dan 36,5% adalah perempuan. Memang, kalau melihat dari data ini, kita bisa menyimpulkan pengembangan dana di fintech P2P Lending masih didominasi kaum pria.
Namun, di sisi lain terlihat masih besarnya potensi perempuan dalam pengembangan dana di fintech P2P Lending. Apalagi mengingat peran perempuan dalam perekonomian Indonesia saat ini semakin berkembang dan dinamis.
Di episode ke-25 ini, Kata Akseleran mengupas tuntas seberapa berani perempuan Indonesia melakukan pengembangan dana untuk mewujudkan mimpi-mimpinya sekaligus mendukung kemajuan UMKM.
Rimba Laut selaku SVP Corporate Communication Akseleran mengulas hal tersebut bersama dengan Eben Napitupulu selaku VP Sales Akseleran dan Indira Dhian Saraswaty sebagai Editor in Chief Parapuan.
Berikut cuplikannya:
Daya Tarik P2P Lending di Mata Perempuan
Ada dua hal yang menurut Indira menjadi daya tarik P2P Lending di mata perempuan Indonesia. Pertama, P2P Lending saat ini sedang menjadi tren dalam hal pengembangan dana serta cukup terekspos di media serta diperbincangkan oleh teman-teman maupun keluarga.
Kedua, kemudahan proses pendaftaran di platform P2P Lending serta terjangkau. Platform P2P Lending dapat diakses melalui komputer mapun smartphone, di mana saja dan kapan saja.
“Kalau sudah tertarik, perempuan akan melakukan riset dengan mengumpulkan informasi detail sebanyak-banyaknya tentang P2P Lending tersebut. Selain itu, juga memastikan keamanan dan kredibilitas peminjam dana, sehingga dia pada akhirnya yakin untuk masuk ke pendanaan,” ungkap Indira.
Berdasarkan survei yang dilakukan parapuan.co, perempuan sangat tertarik dengan beragam investasi. Menariknya, investasi ini bisa menjadi salah satu impiannya, atau malah menjadi sarana untuk mewujudkan mimpi-mimpi tersebut. Misalnya, mau mempunyai rumah, kendaraan, liburan, memiliki bisnis atau mengembangkan bisnis.
Komposisi Lender Perempuan Berpotensi Meningkat
Eben Napitupulu menjelaskan, saat ini komposisi lender di Akseleran memang masih didominasi laki-laki. Namun, dalam empat tahun terakhir komposisi tersebut perlahan menunjukkan ada peningkatan, meski belum signifikan.
“Saat ini perbandingannya adalah 32% lender perempuan dan 68% lender laki-laki. Di tahun 2018, komposisi lender perempuan di kisaran 2018 di kisaran 27%-30%. Oleh karena itu, kami ingin mendorong perempuan Indonesia juga mengembangkan dananya di P2P Lending,” kata Eben.
Senada dengan Indira, Eben mengungkapkan pengembangan dana penting untuk membantu perempuan mewujudkan mimpi-mimpinya. Mulai dari yang ingin mempersiapkan pernikahan, ingin pensiun dini di umur 40, mempersiapkan pendidikan anak, pembelian aset, atau kebutuhan dirinya maupun keluarganya di masa depan.
Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 21% per tahun di Akseleran.
Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.
Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected].