Bagi kamu yang tidak begitu memahami komputer, SSD dan HDD boleh jadi terdengar serupa. Padahal, dari penamaannya saja sudah berbeda. SSD adalah Solid State Drive, media penyimpanan berbasis sirkuit dengan beberapa chip memori yang terintegrasi tanpa pemakaian piringan cakram.
HDD atau Hard Disk Drive berupa perangkat keras penyimpanan data yang mengandalkan gerakan piringan cakram dalam pemrosesan data. Pada piringan cakram terdapat komponen yang berfungsi membaca dan menulis data.
Lebih lanjut, mari simak 10 perbedaan SSD dan HDD berikut ini.
Cara Kerja
Cara kerja SSD sudah mengarah pada sistem elektrik sehingga tidak membutuhkan pergerakan suatu komponen selama proses membaca dan menulis data. HDD masih menggabungkan cara kerja sistem mekanik melalui putaran cakram dan elektrik.
Kecepatan Baca dan Tulis Data
Perbedaan SSD dan HDD berikutnya adalah kecepatan baca dan tulis data. Kecepatan SSD delapan kali lipat lebih kencang daripada HDD. Faktor inilah yang membuat pengguna berbondong-bondong beralih dari HDD ke SSD walau perlu menyiapkan bujet lebih untuk membelinya.
Dimensi
Dari segi dimensi, ukuran dan bentuk HDD lebih besar daripada SSD. Hal ini disebabkan keberadaan komponen piringan cakram yang berperan penting dalam kinerja HDD. Sebaliknya, SSD tidak mengandalkan komponen bergerak sehingga berdimensi lebih ramping.
Susunan Komponen
Motor penggerak dan piringan cakram yang berputar jadi komponen utama HDD. Kedua komponen ini tidak akan kamu jumpai pada SSD. Media penyimpanan tersebut hanya menggunakan micro chip, Integrated Circuit (IC), dan beberapa komponen elektronik dasar, seperti kapasitor.
Proses Fragmentasi
Penyimpanan dalam HDD masih mengenal proses fragmentasi. Ketika terjadi perubahan atau penghapusan data, susunan file dalam HDD pun berantakan. Jika dibiarkan terus menerus, kinerja HDD akan menurun. Perbedaan SSD dan HDD ini cukup mencolok karena hal tersebut tidak akan terjadi pada SDD mengingat seluruh data tersimpan telah dalam chip flash.
Baca juga: Ini Dampak Perkembangan Teknologi yang Dapat Dirasakan
Batas Usia Pemakaian
Sama seperti semua perangkat elektronik, SSD dan HDD mempunyai batas usia pemakaian. Pada SSD satuan pengukur kualitas penulisan ulang data disebut Terabytes Written (TBW). Teknologi TRIM command dapat mengoptimasi TBW agar lebih tahan lama. Diperkirakan SSD dapat awet digunakan sampai 10 tahun.
Batas maksimal pemakaian HDD disebut Mean Time Between Failure (MTBF). Ketika HDD mencapai MTBF, itu menjadi tanda kamu harus menggantinya. Waktu penggantian tidak dapat diprediksi secara akurat. Meski begitu, rata-rata usia pakai HDD adalah 3-5 tahun.
Dampak Terhadap Perangkat Induk
Karakter masing-masing perangkat tenfu memberikan efek eksternal berbeda pada perangkat induk tempat kedua komponen ini dipasang. HDD kerap menimbulkan suara berisik akibat kinerja komponen mekanik. Sebaliknya, perangkat dengan teknologi SSD cenderung bersuara pelan serta tidak cepat panas karena tidak memiliki komponen yang bergerak saat bekerja.
Ketahanan Komponen
Nah, perbedaan SSD dan HDD selanjutnya menyangkut ketahanan komponen. Karena tidak ada komponen bergerak, SSD relatif aman dari guncangan. Saat laptop terguncang, data tetap aman karena disimpan dalam chip. Sementara, komponen HDD rawan rusak yang bisa menyebabkan kehilangan data. Pasalnya, data HDD berada dalam piringan cakram. Jika piringan cakram terguncang, data juga berisiko rusak.
Pemakaian Energi
SSD tidak memerlukan banyak energi listrik saat pemrosesan data. Berbeda dengan HDD, pemrosesan data baru dapat terjadi jika piringan cakram terus berputar. Tentu ini membutuhkan daya listrik dalam jumlah cukup besar.
Kapasitas
Perbedaan SSD dan HDD terakhir terletak pada kapasitas yang dimiliki. Kapasitas SSD lebih kecil daripada HDD, rata-rata “hanya” 128 sampai 256 GB. Namun, kapasitas itu dapat ditambah lewat penambahan memori. Sebaliknya, kapasitas HDD jauh lebih besar dibandingkan SSD. Berbagai perangkat laptop di pasaran saat ini minimal sudah membenamkan HDD 500 GB. Bahkan, kapasitas maksimal HDD bisa mencapai 2,1 TB! Jadi, kembali pada tujuan pemakaian kamu ya.
Demikian 10 perbedaan SSD dan HDD yang perlu kamu ketahui. Pilihan terbaik jelas tergantung kebutuhan penyimpanan kamu.
Untuk penyimpanan umum bersifat massal, meliputi dokumen, foto, video, atau file lain berukuran besar, HDD standar masih jadi pilihan utama. Apalagi, jika kamu mencari penyimpanan berkapasitas besar.
Sebaliknya, jika kamu mengutamakan kecepatan dan performa saat memakai laptop atau komputer, SSD sudah pasti jadi pilihan teratas. Soal harga, kini harga keduanya bisa bersaing karena semakin banyak pula produksi SSD dengan pilihan kapasitas penyimpanan lebih bervariasi.
Jadi, mana yang paling kamu butuhkan saat ini: SSD atau HDD?
Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!
Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.
Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].