Kenali Perbedaan Saham dan Obligasi agar Investasimu Lebih Optimal

2
7040
Perbedaan Saham dan Obligasi

Punya investasi adalah hal yang wajib. Sama wajibnya dengan tabungan yang harus kamu sisihkan setiap bulannya. Dari sekian banyak jenis investasi, ada dua nama yang termasuk paling populer yakni saham dan obligasi. Apa sebenarnya perbedaan saham dan obligasi?

Banyak orang termasuk investor pemula yang belum paham tentang perbedaan saham dan obligasi. Meski sama-sama menguntungkan, keduanya memiliki beberapa perbedaan yang membuatnya sesuai atau tidak dengan profil risiko investor. Simak perbedaannya dalam uraian berikut ini!

Pengertian Saham dan Obligasi

Untuk mengetahui perbedaan saham dan obligasi, kamu harus mengetahui terlebih dahulu definisi keduanya. Saham adalah surat bukti kepemilikan individu atas aset sebuah perusahaan. Saham biasanya dihitung dengan satuan lot dan harga setiap lot bisa berubah setiap harinya. Setiap pemilik surat saham berhak atas keuntungan yang didapatkan perusahaan sesuai dengan jumlah lot saham yang mereka miliki. Keuntungan dalam investasi saham disebut dividen.

Perusahaan yang menerbitkan saham disebut sebagai perusahaan terbuka (biasanya menuliskan kata ‘Tbk’ pada akhir namanya). Tujuan perusahaan mengeluarkan surat saham adalah untuk mengumpulkan modal demi mendukung keberlangsungan produktivitas bisnisnya.

Sementara itu obligasi merupakan surat utang (disebut kupon) yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintah, lengkap dengan bunga serta informasi jatuh tempo pembayarannya. Surat ini merupakan bukti perjanjian peminjaman dana sekaligus besaran bunga yang harus dibayarkan oleh pihak penerima obligasi. Meski perusahaan bisa mengeluarkan obligasi, namun obligasi lebih sering dikeluarkan oleh pemerintah. Contoh obligasi yang bisa kita temukan di pasar investasi adalah Surat Utang Negara (SUN) dan Obligasi Ritel Indonesia (ORI).

Melalui pengertian ini dapat disimpulkan jika pemilik saham memiliki hak juga atas perusahaan. Hak di sini selain hak berupa keuntungan juga hak suara. Sementara dalam obligasi, pemilik hanya berstatus sebagai pemberi utang.

  • Batas Masa Berlakunya

Saham dan obligasi memiliki masa berlaku yang berbeda. Pemilik saham, selama perusahaan masih berdiri dan dia masih memiliki surat bukti kepemilikan sahamnya, dia berhak atas keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan. Hal yang berbeda berlaku untuk obligasi. Obligasi memiliki masa berlaku yang tertulis jelas di dalam surat.

Bisa disimpulkan bahwa saham merupakan salah satu instrumen yang cocok dipilih untuk kebutuhan jangka panjang. Namun saham juga termasuk high risk high return investment. Artinya, saham bisa mendatangkan keuntungan yang banyak, namun risikonya juga tinggi. karena itu, pastikan kamu memilih produk saham dari perusahaan yang terpercaya. Misalnya saja saham-saham blue chip.

Di sisi lain, adanya tanggal berlaku pada obligasi juga memberi keuntungan bagi pemiliknya. Kamu bisa memperkirakan kapan investasi akan berakhir sehingga bisa mengalihkannya ke instrumen lain. Ruginya, keuntungan hanya akan kamu dapatkan selama obligasi masih berlaku. Jika sudah habis, maka kamu sudah tidak mendapatkan apa-apa lagi dari investasimu.

  • Tingkat Keuntungan

Salah satu perbedaan saham dan obligasi lainnya adalah tingkat keuntungan yang dijanjikan. Keuntungan dari investasi saham tidak bisa diperkirakan alias fluktuatif. Jadi penghasilan yang akan kamu dapatkan tergantung pada keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan. Jumlahnya tidak akan sama setiap bulannya. Kalau beruntung, kamu bisa saja mendapatkan keuntungan 2 kali lipat dari bulan sebelumnya.

Berbeda dengan obligasi yang lebih stabil. Keuntungan dari kepemilikan obligasi biasanya bisa didapatkan setiap bulan dalam jumlah tetap sampai masa berlaku suratnya berakhir. Bagi kamu yang suka risiko, saham mungkin bisa jadi pilihan. Tapi kalau ingin yang pasti-pasti saja, tak ada salahnya memilih obligasi yang lebih aman.

Baca juga: 4 Investasi Modal Kecil Yang Paling Untung dan Mudah!

  • Pajak yang Dikenakan

Dividen atau keuntungan dari saham yang kamu miliki adalah jumlah total setelah dipotong pajak. Sementara itu, bunga untuk obligasi biasanya sudah terlebih dahulu dikeluarkan. Jadi bisa dibilang, keuntungan obligasi itu tidak kena pajak.

Itulah perbedaan saham dan obligasi yang harus kamu tahu. Apa pun yang menjadi pilihanmu, tentu tidak ada yang salah. Selagi kamu punya dana, berinvestasilah agar keuangan di masa depanmu aman dan terjamin. 

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100 Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].

2 COMMENTS

Comments are closed.