Apa Saja Perbedaan Reksa Dana dan Saham?

1
19111
Perbedaan Reksadana dan Saham

Mengembangkan dana dengan berinvestasi reksa dana dan saham termasuk pilihan menarik bagi sebagian orang. Kedua jenis investasi tersebut sekilas serupa lantaran dipandang mempunyai nilai return tinggi. Padahal, kedua instrumen itu sama sekali berbeda. Apa saja yang menjadi perbedaan reksadana dan saham? Mari simak penjelasan berikut ini. 

Bentuk Investasi 

Perbedaan reksadana dan saham paling mendasar terletak pada bentuk investasinya. Reksa dana merujuk pada sekumpulan produk investasi dengan manajer investasi atau MI sebagai pengelolanya. Maka, reksa dana bisa berwujud obligasi, deposito, surat utang, maupun saham. 

Sementara, investasi saham berarti kamu mempunyai bagian kepemilikan dalam suatu perusahaan. Keuntungan investasi saham disebut dividen, biasanya rutin dibayarkan per kuartal atau tahunan. Kamu juga bisa menangguk keuntungan dengan cara menjual kembali saham ke pasar. Margin keuntungan akan kamu dapatkan ketika harga beli lebih rendah daripada harga jual. 

Keberadaan Pihak Perantara

Baik reksa dana maupun saham, sama-sama mempunyai pihak perantara yang menghubungkan kamu dengan berbagai aksi investasi. Untuk reksa dana, ada pihak yang bertugas sebagai manajer investasi. Perannya membantu investor melakukan jual beli produk investasi melalui agen penjual reksa dana. Kamu tidak perlu turun tangan langsung karena manajer investasi siap membantu. 

Sementara, perusahaan perantara pedagang efek atau broker menjadi perantara bagi investor saham. Kamu akan membuka rekening di perusahaan broker, baru bisa membeli saham di suatu perusahaan yang dituju. Namun, setiap keputusan jual beli saham bergantung penuh pada dirimu sendiri, broker hanya bertindak sebagai eksekutor keputusan tersebut.

Jangka Waktu Investasi 

Pada reksa dana, jangka waktu investasi berbeda-beda tergantung produk reksa dana yang kamu beli. Sebagai contoh, kamu mengambil instrumen investasi reksadana saham. Manajer investasi akan menyarankan dana dikembangkan sebagai tujuan investasi jangka panjang. Waktu di atas 7 tahun dinilai ideal. Sementara, reksa dana pasar uang bisa dipilih jika kamu ingin berinvestasi kurang dari 2 tahun alias jangka pendek. 

Pada investasi saham, umumnya diperuntukkan bagi investor yang berniat berinvestasi jangka panjang dengan target lebih dari 10 tahun. Maka, kamu boleh memilih jenis perusahaan sesuai kategori tertentu. Kamu pun bebas menentukan seperti apa strategi investasi yang dikehendaki. Bisa menahannya untuk jangka panjang atau justru memilih perdagangan jangka pendek. 

Tingkat Return yang Diperoleh

Bicara soal risiko dari perbedaan reksadana dan saham ini yaitu dimana, investasi saham lebih berisiko ketimbang reksa dana. Artinya, risiko tinggi itu akan datang dengan imbal hasil yang tinggi pula. Bagi investor pemula, berinvestasi saham bisa jadi tantangan menarik mengingat semua keputusan investasi datang dari tangan sang investor sendiri.

Sebaliknya, reksa dana cenderung lebih rendah risiko daripada saham. Peran manajer investasi yang berpengalaman akan membantu kamu mengelola investasi dengan cermat, termasuk memilih produk investasi yang perlu dibeli. Jadi, kamu dapat menerapkan diversifikasi jika mengambil reksa dana guna mengurangi risiko.

Baca juga: 5 Cara Memulai Investasi Saham Untuk Pemula

Berapa Lama Mempelajari Investasi

Belajar investasi jelas tidak bisa dilakukan dalam semalam. Apalagi, jika kamu ingin berinvestasi saham. Ada banyak materi dan informasi yang perlu kamu pahami supaya tidak salah langkah dalam mengambil keputusan jual beli saham nantinya. Kamu harus piawai membaca situasi perekonomian terkini, termasuk bagaimana kondisi itu berdampak pada perusahaan.

Lalu, ada laporan keuangan yang perlu diteliti tiap aspeknya guna menilai kinerja perusahaan. Plus, deretan istilah investasi saham yang jelas tidak sedikit. Pertanyaannya, berapa lama kamu perlu belajar semua itu sampai siap memulai investasi pertama?

Sementara, reksa dana hanya butuh pengetahuan dasar seputar instrumen berikut produk yang ditawarkan, jangka waktu investasi, dan profil risiko. Pastikan kamu tahu apa saja kriteria memilih manajer investasi andal serta bereputasi baik, antara lain rasio return dan risk, umur serta akses pembelian reksa dana, besaran dana kelolaan atau AUM, serta nilai management fee. 

Mana Investasi yang Sesuai?

Setelah tahu perbedaan reksadana dan saham, ini waktunya memilih mana investasi yang tepat. Mengenali profil diri akan membantumu memilih mana instrumen yang tepat. 

Misalnya, reksa dana bisa jadi pilihan jika kamu minim pengalaman investasi, tetapi tidak berani ambil risiko tinggi. Plus, keterbatasan dana untuk mulai mendanai bisa jadi alasan lain mengambil reksa dana.

Sebaliknya, saham cocok bagi orang yang tidak ragu mengambil risiko tinggi, hendak investasi jangka panjang, dan mau mempelajari seluk beluk perusahaan lebih dalam. Menjadi investor agresif perlu saat hendak terjun berinvestasi saham.

Jadi, mana investasi pilihanmu?

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].

1 COMMENT

Comments are closed.