Kehidupan setelah memiliki anak tentunya berbeda dengan kehidupan saat kita masih single ataupun sudah menikah tetapi belum memiliki anak. Banyak kebutuhan yang perlu dipersiapkan agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Salah satu kebutuhan yang perlu dipersiapkan sejak dini adalah biaya kuliah anak.
Kuliah di perguruan tinggi favorit tentunya menjadi impian semua orang tua. Kita ingin anak mendapatkan pendidikan dengan kualitas terbaik agar dapat membuka kesempatan yang lebih baik bagi anak kita. Selain tentunya harus mempersiapkan anak dari sisi pelajaran, kita sebagai orang tua perlu mempersiapkan biaya kuliahnya.
Biaya Kuliah Yang Naik Setiap Tahun
Menurut artikel Kompas, biaya pendidikan termasuk biaya kuliah naik sekitar 10%-15% setiap tahunnya. Kenaikan ini tentunya sangat besar dan perlu diantisipasi oleh para orang tua sejak dini. Banyak dari kita yang tidak sadar dengan hal ini dan menjadi kelimpungan ketika saatnya anak akan masuk kuliah.
Sebagai gambaran, berikut adalah beberapa contoh biaya kuliah dari peguruan tinggi negeri ternama di Indonesia:
Universitas | Uang Kuliah Tunggal (*rata-rata per Semester) | Biaya Kuliah (total 4 tahun) | Biaya Kuliah (18 Tahun Mendatang) |
---|---|---|---|
Universitas Indonesia (UI) | Rp. 10,000,000 | Rp. 80,000,000 | Rp. 990,036,288 |
Institut Teknologi Bandung (ITB) | Rp. 10,000,000 | Rp. 80,000,000 | Rp. 990,036,288 |
Universitas Gadjah Mada (UGM) | Rp. 7,000,000 | Rp. 56,000,000 | Rp. 693,025,402 |
Universitas Padjajaran (UnPad) | Rp. 7,000,000 | Rp. 56,000,000 | Rp. 693,025,402 |
Melihat tabel di atas, apabila kita saat ini baru memiliki anak dan akan memasuki bangku kuliah 18 tahun lagi, maka kita harus mempersiapkan biaya kuliah sekitar kurang lebih Rp. 700 Juta – Rp. 1 Milyar. Angka tersebut berdasarkan kenaikan biaya kuliah 15% setiap tahunnya selama 18 tahun mendatang.
Persiapkan Biaya Kuliah Dengan Investasi
Bagaimana mempersiapkan biaya kuliah anak yang bisa mencapai Rp. 1 Milyar tersebut? Banyak orang tua yang hanya mengandalkan tabungan dan deposito. Tetapi apakah cara ini merupakan cara yang paling efektif?
Apabila kita telusuri, imbal hasil (return) yang kita dapatkan dari deposito hanya berkisar sekitar 5%, jauh di bawah kenaikan biaya pendidikan sebesar 15% per tahunnya.
Berinvestasi bisa menjadi jalan keluarnya. Ada beberapa instrumen investasi yang dapat memberikan imbal hasil lebih dari 10% per tahunnya.
Mengembangkan Dana dengan Pendanaan di P2P Lending
Di era digital, ada cara lain untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak, salah satunya dengan memberikan dana pinjaman. Lho, memberikan pinjaman? Benar! Melalui platform Peer-to-peer (P2P) Lending, kamu bisa memberikan dana kepada UKM yang membutuhkan pinjaman dan menikmati bunga pinjamannya tersebut. Sehingga, dana yang kamu berikan akan kamu terima kembali beserta bunganya. Bunga yang didapatkan pun relatif tinggi, mencapai 21% per tahun.
Peer-to-Peer Lending atau P2P Lending merupakan jenis produk fintech yang termasuk baru di masyarakat Indonesia, dan mulai tumbuh sejak tahun 2016 silam. Pertumbuhannya sangat pesat karena dapat memberikan bunga yang relatif besar, serta memakai konsep yang mudah yaitu pinjam-meminjam uang secara online. Hasil yang didapatkan pemberi dana (Lender) adalah bunga pinjaman yang dibayarkan oleh peminjam (Borrower).
Akseleran merupakan platform P2P Lending yang bertujuan membantu membuka akses pinjaman usaha ke UKM-UKM Indonesia. Akseleran terbilang pesat pertumbuhannya, mampu menyalurkan dana pinjaman sebesar Rp. 53 Milyar ke UKM-UKM Indonesia sejak 8 bulan berjalan. Akseleran juga merupakan perusahaan yang terpercaya karena telah berizin resmi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dengan bunga rata-rata 18% per tahun, berikut perbedaan proyeksi pendapatan antara pendanaan di Akseleran dengan investasi Deposito untuk mencapai nilai tabungan Rp. 1 Milyar.
Produk | Bunga per Tahun | Pendanaan tiap bulan | Nilai Aset dalam 18 Tahun |
---|---|---|---|
Deposito | 5% | Rp. 3,000,000 | Rp. 1,051,971,090 |
P2P Lending | 18% | Rp. 1,000,000 | Rp. 1,619,041,350 |
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk mencapai nilai aset Rp. 1 Milyar dalam waktu 18 tahun, P2P Lending memerlukan pendanaan bulanan yang lebih sedikit yaitu sekitar Rp. 1 Juta per bulannya. Secara total aset, P2P Lending memberikan sekitar Rp. 500 juta lebih besar dibandingkan deposito.
Namun, dalam menentukan cara pengembangan dana, jangan lupa juga untuk selalu melakukan diversifikasi dalam mengembangkan dana untuk memitigasi risiko.
Nah, jika kamu ingin melakukan pendanaan di Akseleran bisa mulai dari Rp. 100,000 saja lho. Semakin cepat memulai semakin ringan mempersiapkan biaya kuliah.
Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].