Margin of safety adalah konsep mendasar dalam berinvestasi, yang penting untuk dipahami agar dapat mengukur potensi keuntungan atau risiko kerugian dari investasi yang dilakukan. Konsep ini diperkenalkan tahun 1928 oleh Benjamin Graham dan David Dodd, yang kemudian mulai diterapkan oleh para investor sukses. Mengenai apa dan bagaimana konsepnya, simak terus ulasan berikut ini.
Definisi Margin of Safety
Istilah margin of safety pertama kali digunakan Graham pada bukunya yang bertajuk “Security Analysis” sebagai prinsip utama dalam investasi. Secara sederhana, definisi margin of safety adalah selisih dari nilai intrinsik suatu aset dan harga pasar aset tersebut. Konsep margin keamanan mempertimbangkan dua faktor dalam pembelian suatu aset, yakni nilai intrinsik aset dan harga jualnya. Perlu digarisbawahi bahwa nilai dan harga merupakan dua hal yang berbeda. Nilai yaitu apa yang diperoleh, sedangkan harga adalah besar nominal yang harus dibayar.
Selain pada ruang lingkup investasi, konsep margin of safety dipakai juga di bidang akuntansi. Konsep margin keamanan untuk bidang akuntansi berhubungan dengan penganggaran atau budgeting, yang didefinisikan sebagai gap antara proyeksi hasil penjualan dengan penurunan penjualan.
Pengaplikasian Konsep Margin of Safety di Bidang Investasi
Pembelian saham, atau barang apa pun yang berkualitas tinggi, tentu lebih menguntungkan jika bisa diperoleh dengan harga murah atau lebih rendah dari harga pasar. Dalam berinvestasi saham, konsep margin keamanan berprinsip bahwa pembelian saham hanya dilakukan ketika harganya berada di bawah nilai intrinsik atau undervalued. Mengetahui nilai intrinsik sebuah aset menjadi sesuatu yang esensial dalam pengaplikasian konsep margin of safety.
Nilai intrinsik aset ialah nilai sebenarnya sebuah aset, dilihat dari berbagai aspek. Misalnya bagi aset berupa saham perusahaan, nilai intrinsiknya berkaitan dengan keadaan fundamental dan keuangan perusahaan. Sementara harga pasar merupakan harga saham perusahaan di pasar modal pada kurun waktu tertentu.
Bagi Warren Buffet, seorang investor kawakan yang juga pengikut Graham, daripada menginvestasikan dana pada perusahaan dengan nilai intrinsik biasa saja masih lebih baik berinvestasi pada perusahaan yang nilai intrinsiknya tinggi, meskipun misalnya harga sahamnya tidak murah (selama masih masuk akal). Satu hal yang perlu diingat, jangan sampai membeli saham dengan harga jual di atas nilai intrinsiknya.
Menurut Buffet, saat akan membeli saham pilihlah saham dari perusahaan yang mempunyai laporan keuangan dengan pertumbuhan yang bagus setiap tahunnya. Selain itu, perhatikan bagaimana performa kerja karyawannya. Pastikan perusahaan berkinerja baik, stabil, dan bisnisnya prospektif.
Cara menghitung margin of safety adalah selisih antara nilai intrinsik dengan harga jual dikalikan 100 persen. Contohnya perusahaan dengan nilai intrinsik saham Rp2.000 dan harga jual Rp1.000 maka besar margin keamanan saham itu ialah 50 persen atau Rp1.000.
Meningkatkan Margin of Safety
Untuk ruang lingkup investasi, menerapkan margin keamanan akan memberikan perlindungan kala terjadi kesalahan pada perhitungan analis atau penilaian. Semakin tinggi persentase margin keamanan, risiko berinvestasi di saham perusahaan yang dimaksud akan semakin rendah. Lalu, bagaimana cara meningkatkan margin of safety saat berinvestasi saham? Investor dapat meningkatkan margin of safety pada saham-saham undervalued. Semakin jatuh harga saham undervalued, persentase margin keamanannya semakin tinggi. Margin keamanan akan membatasi kerugian jika harga saham tersebut terus turun dan meraup keuntungan lebih besar ketika harga saham kembali ke harga wajarnya.
Baca juga: Memahami Price Earning Ratio dan Cara Menghitungnya
Terdapat beberapa indikator yang bisa dijadikan rujukan untuk mengetahui saham-saham yang masuk kategori undervalued, di antaranya:
- Nilai Price/Earning Ratio (PER) rendah. Umumnya saham yang dianggap murah mempunyai nilai PER di bawah 9.
- Nilai Price to Book Value (PBV) di bawah 1.
- Rasio Price to Earning Growth (PEG) rendah.
Saham undervalued tidak semuanya layak untuk investasi, sebaiknya tidak membeli saham undervalued dari perusahaan yang performanya terus menurun hingga mengalami kerugian.
Seperti telah disampaikan sebelumnya, konsep margin keamanan juga digunakan pada bidang akuntansi. Meningkatkan margin keamanan di bidang akuntansi dapat dilakukan dengan menaikkan harga jual produk, menurunkan nilai BEP, atau menambah volume penjualan.
Memulai Berinvestasi
Investasi menjadi jalan yang dapat ditempuh untuk mewujudkan kebebasan finansial dan mempersiapkan kenyamanan hidup di masa mendatang. Berinvestasi bisa dimulai dari nominal yang tidak besar. Dari sekian banyak pilihan instrumen investasi, kita tinggal memilih yang sesuai dengan kemampuan finansial. Apa pun instrumen yang dipilih saat memulai berinvestasi, menguasai konsep margin of safety akan sangat bermanfaat ketika hendak mengembangkan aset lewat investasi. Yuk, melek investasi!
Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!
Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.
Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].
[…] Source link […]
[…] https://www.akseleran.co.id/blog/margin-of-safety-adalah/ […]
Comments are closed.