Cerita Kontroversi Brand Miniso

0
3365
Cerita Kontroversi Brand Miniso

Perusahaan ritel Miniso baru-baru ini menuai kontroversi dan mendapat kritik dari rakyat Tiongkok karena tidak bersikap nasionalis. Miniso dituduh tidak nasionalis karena membranding perusahaan mereka sebagai perusahaan ritel dengan gaya ala Jepang.

Miniso sendiri adalah perusahaan ritel asal Tiongkok yang telah memiliki lebih dari 5.000 toko di seluruh penjuru dunia. Miniso didirikan oleh seorang pebisnis asal Tiongkok, Ye Guofu pada 2013 dengan bantuan seorang desainer asal Jepang yaitu Miyake Junya untuk membangun brand retail yang bergaya ala Jepang.

Seperti yang diketahui, awalnya Miniso membangun image perusahaan layaknya perusahaan ritel yang berasal dari Jepang seperti Uniqlo. Strategi itu digunakan oleh Miniso karena masyarakat Tiongkok sendiri lebih memilih untuk menggunakan produk Jepang dibandingkan produk dalam negerinya. Hal ini pun ditambah dengan adanya citra buruk produk asal Tiongkok yang sering diasosiasikan sebagai produk murahan, memiliki kualitas rendah, hingga label produk tidak orisinil. Tak hanya itu Miniso juga berhasil mengalahkan saingan mereka seperti Daiso dan Uniqlo yang mana merupakan perusahaan ritel asli Jepang.

Miniso pertama kali membuka tokonya pada 2013 di Guangzhou, 5 tahun setelah itu pada 2018 Miniso mempunyai lebih dari 1.000 toko di luar Tiongkok. Sebulan setelah itu, Miniso mendapat pendanaan sebesar 1 miliar yuan dari perusahaan teknologi raksasa China, Tencent. Miniso berhasil mendaftarkan diri di bursa saham New York, Amerika Serikat pada Oktober 2020 dan mendapatkan US$600 juta dana segar dari IPO untuk mengembangkan bisnis mereka. Dengan strateginya meniru perusahaan ritel bergaya Jepang, Miniso pun berhasil tumbuh dengan sangat pesat.

Namun, pada awal bulan Agustus 2022, Miniso viral dan mendapatkan kecaman dari masyarakat Tiongkok. Miniso mendapat kecaman karena akun Instagram Miniso Spanyol telah memposting sebuah produk boneka bernama “Japanese Geisha Doll’. Padahal boneka itu mengenakan pakaian Qipao, yang mana merupakan pakaian adat perempuan Tiongkok.

Setelah menuai kontroversi, akhirnya pada Kamis 18 Agustus 2022 lalu Miniso meminta maaf karena sudah mengambil langkah yang salah. Lewat akun official Weibonya, Miniso mengakui kesalahannya karena telah membranding diri sebagai perusahaan ritel bergaya Jepang dan menempatkan desainer asal Jepang sebagai Chief of Designer pada 2015-2018.

Miniso mengaku akan mengubah strategi branding serta marketing mulai dari mengubah desain logo dan interior pada 1.900 toko di seluruh dunia. Tidak hanya itu, Miniso berjanji ke depannya akan menjunjung tinggi nilai dan budaya Tiongkok dalam setiap kegiatan konten mereka.

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut