Siapa Jeff Bezos? Ini Biografi Singkat Pendiri E-Commerce Terbesar!

1
3111
Jeff Bezos

Perkembangan teknologi dan internet menggiring perubahan perilaku konsumen dalam berbelanja. Hampir semua aktivitas berbelanja rumah tangga, yang awalnya dilakukan di pasar tradisional, swalayan, dan toko kelontong, telah berubah menjadi kegiatan online melalui beragam e-commerce. Apalagi ditambah dengan kondisi pandemi saat ini, toko online menjadi lebih ramai pembeli.

Di Indonesia sendiri, nama-nama perusahaan e-commerce raksasa, seperti Tokopedia, Bukalapak, Blibli, Elevenia, dan OLX tentu sudah sangat familier di telinga. Saking akrabnya, Anda mungkin sudah jadi pelanggan tetap salah satu e-commerce lokal tersebut. 

Akan tetapi, kepopuleran kelima bisnis di atas belum bisa mengalahkan AMAZON, situs perdagangan berbasis online kelas dunia yang dibesarkan oleh Jeff Bezos. Nah, penasaran tentang Jeff Bezos? Seperti apa orangnya? Siapa saja keluarganya? Bagaimana latar belakang pendidikannya? Apa saja bisnisnya? Mari simak biografi pendiri e-commerce raksasa kelas dunia ini!

Profil 

Jeffrey Preston Bezos lahir dari pasangan Ted Jorgensen dan Jacklyn Gise Jorgensen di Albuquerque, New Mexico, Amerika Serikat pada Minggu, 12 Januari 1964. Namun sayang, kedua orang tua kandungnya bercerai ketika ia masih bayi. 

Empat tahun berselang, tepatnya April 1968, ibu Jeff menikah kembali dengan seorang imigran Kuba bernama Miguel “Mike” Bezos. Dari ayah tirinya inilah, akhirnya, Jeff memiliki nama belakang Bezos yang kemudian orang-orang mengenalnya dengan panggilan Jeff Bezos hingga sekarang.

Pada tahun 1993, Jeff menikahi seorang novelis warga negara Amerika, bernama MacKenzie Scott. Keduanya memiliki 3 putra dan 1 putri. Akan tetapi sayangnya, pernikahan mereka berakhir dengan perceraian di tahun 2019.

Pendidikan

Sejak kecil, Jeff telah menunjukkan ketertarikannya dalam bidang teknologi dan mekanik. Ia pernah membongkar sendiri tempat tidurnya dengan menggunakan obeng sewaktu kecil. Selain itu, Jeff juga sering mengutak-atik kincir angin dan traktor milik kakeknya saat menghabiskan liburan musim panas di peternakan sang kakek.

Kepintaran Jeff remaja makin terlihat saat ia berhasil mendapatkan anugerah Silver Knight Award dan Beasiswa Merit Nasional pada tahun 1982 saat mengikuti pelatihan sains yang diadakan oleh University of Florida. 

Lulus SMA, Jeff melanjutkan pendidikannya di bidang Computer Science and Electrical Engineering, Princeton University. Beberapa tahun kemudian, Jeff berhasil lulus dengan menyandang predikat “Dengan Banyak Pujian/Summa Cum Laude”. 

Baca juga: Pentingnya Memahami Fungsi dan Tujuan dari Pendidikan

Perjalanan Karier

Perjalanan karir Jeff selepas bangku kuliah terbilang mulus. Pasalnya, banyak perusahaan-perusahaan besar datang untuk meminangnya jadi karyawan, seperti Intel, Bell Labs, Andersen Consulting, dan lainnya. Alih-alih mengambil umpan besar, Jeff malah memilih bergabung ke Fitel, sebuah bisnis start-up yang kala itu baru akan berkembang. 

Selanjutnya, ia berpindah ke industri perbankan dengan bergabung ke Banker Trust sebagai product manager. Jeff hanya bekerja selama dua tahun di Banker Trust. Setelahnya, ia pun kembali mencari peluang lain di D. E. Shaw & Co. Selama empat tahun bekerja, Jeff mampu menduduki posisi atas di perusahaan tersebut, yakni Senior Vice President. 

Semangat wirausahanya yang menggebu membuat Jeff kembali memutuskan untuk berhenti dari D. E. Shaw & Co. Lalu, ia mulai mencoba mandiri dengan mengelola perusahaannya sendiri di tahun 1994. Usaha Jeff membangun bisnisnya tidaklah semulus yang dibayangkan. Hambatan dan kesulitan sering Jeff temui selama prosesnya. 

Perkembangan Amazon dari Situs Jual Beli Buku Menjelma Jadi E-Niaga Terbesar di Dunia

Investasi pertama yang didapat Jeff untuk memulai bisnis berasal dari dana pensiun orang tuanya, yaitu sebesar US$300.000 atau setara dengan 4,3 miliar rupiah (dikonversi dengan nilai tukar rupiah saat ini). Garasi rumah Jeff adalah kantor pertama perusahaan Jeff, bernama Amazon. 

Awalnya, perusahaan ini bergerak dibidang jual beli buku secara online. Mengapa daring? Karena Jeff meyakini kalau perusahaan berbasis internet memiliki kelebihan dalam luasnya target pasar.  

Di luar perkiraan, dalam dua bulan perjalanan, Amazon berkembang pesat dan meraup keuntungan sebesar US$20.000 atau setara Rp286,6 juta tiap minggunya. Sejak go public dengan domain www.amazon.com, perusahaan ini kian berkembang. Kini, Amazon telah berekspansi menjamah produk retail lainnya, seperti CD, video, pakaian, mainan, barang elektronik, dan sebagainya.

Di tahun 2020, dari hasil kerja keras dan semangat pantang menyerahnya, Amazon berhasil mengantarkan sang pelopor e-niaga dunia ini bercokol dalam daftar teratas orang kaya dunia versi Majalah Forbes mengalahkan Bill Gates, Bernard Arnault, dan lainnya.

Kesimpulan

Melihat perjalanan karier dan bisnis Jeff Bezos, Anda pasti setuju kalau tidak ada kekayaan yang didapat secara instan. Jadi, mari nikmati prosesnya, maka Anda pasti akan menikmati hasilnya. 

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 16% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].