Generational trauma atau trauma generasional adalah pemindahan pengalaman traumatis atau pemicu stres dari satu generasi ke generasi berikutnya. Trauma ini dapat diwariskan melalui pengalaman yang dialami secara langsung, pengamatan pengalaman orang lain, atau akibat tinggal di lingkungan yang kurang mendukung. Generational trauma memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan mental dan emosional seseorang, serta kesulitan dalam berinteraksi secara sosial. Lalu apa penyebabnya?
Penyebab Generational Trauma
1. Genosida dan penindasan kelompok tertentu
Penindasan atau oppression terhadap kelompok tertentu dalam konteks sosial, ekonomi, politik, dan budaya dapat menyebabkan generational trauma. Kekejaman dan genosida yang terjadi dalam sejarah seringkali berujung pada trauma yang ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
2. Pelecehan seksual dalam lingkup keluarga
Generational trauma dapat timbul dari situasi pelecehan seksual yang dilakukan oleh anggota keluarga. Ketika anggota keluarga lainnya tidak mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi dan membantu anak yang telah dilecehkan, trauma tersebut dapat menular ke generasi selanjutnya.
3. Orang tua yang menderita PTSD
Kehadiran orang tua yang menderita PTSD (post-traumatic stress disorder) dapat berkontribusi terhadap generational trauma. Anak-anak yang tidak mendapatkan perhatian dan dukungan emosional yang memadai dari orang tua dengan PTSD dapat mengalami kesulitan dalam fungsi sosial dan emosional saat dewasa.
Tanda-tanda Generational Trauma
1. Disosiasi
Disosiasi adalah mekanisme pertahanan psikologis di mana seseorang memisahkan diri dari pengalaman traumatis atau memisahkan diri dari realitas saat ini. Hal ini dapat terjadi sebagai upaya untuk melindungi diri dari tekanan stres yang merusak secara mental.
2. Kesulitan membangun hubungan emosional
Anak yang mengalami generational trauma seringkali mengalami kesulitan dalam membangun hubungan emosional yang sehat dengan orang lain. Kekurangan perhatian dan dukungan emosional dari orang tua atau keluarga dapat menghambat kemampuan mereka untuk membina hubungan yang erat dan membangun ikatan emosional yang kuat.
3. Masalah kemarahan (anger issues)
Masalah kemarahan adalah salah satu tanda generational trauma. Seseorang yang mengalami trauma generasional mungkin mengalami kesulitan dalam mengendalikan rasa marah. Hal ini dapat mengarah pada perilaku agresif terhadap orang lain atau bahkan terhadap diri sendiri.
Generational trauma memiliki dampak yang luas dan dapat mempengaruhi kehidupan seseorang dalam berbagai aspek. Penting bagi individu yang mengalami tanda-tanda generational trauma untuk mencari dukungan dan bantuan profesional guna memahami dan mengatasi dampak yang mungkin timbul. Dengan kesadaran dan pemahaman yang lebih baik tentang generational trauma, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi setiap individu dalam pemulihannya.
Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.
Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.
Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]
Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut