Kenalan Dengan Berbagai Jenis-jenis Fintech di Indonesia!

2
110128
Fintech di Indonesia

Perkembangan bisnis startup yang terus meningkat setiap tahunnya membuat para startup berlomba-lomba untuk mengenalkan produk mereka ke masyarakat. Salah satu yang kini sedang meningkat pesat adalah Fintech (Financial Technology). Munculnya Fintech di Indonesia bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan secara online, meningkatkan literasi keuangan, dan mewujudkan inklusi keuangan. Dengan semakin banyaknya fintech yang beredar di Indonesia, tentunya kamu perlu tahu juga contoh fintech di Indonesia yang populer, sehingga kamu tidak salah pilih.

Perusahaan Fintech di Indonesia yang sekarang didominasi oleh startup dengan potensi yang besar. Karena itu, Fintech berkembang cepat ke berbagai sektor seperti ke startup pembayaran (payment gateway), manajemen keuangan (wealth management), pembiayaan (crowdfunding), peminjaman (lending) dan lainnya.

Dengan banyaknya jenis Fintech yang berkembang, penting untuk kamu mengenali setiap jenisnya agar dapat menggunakannya sesuai dengan kebutuhan.

Jenis Fintech di Indonesia

  • Payment Gateway

Sebelum berkembangnya industri Fintech, dunia digital sudah mengenal industri e-commerce yang sudah berkembang terlebih dahulu. Kemunculan e-commerce ini menjadi pemicu awal munculnya industri Fintech, lebih tepatnya karena adanya Payment Gateway yang digunakan untuk memperlancar transaksi di e-commerce.

Jenis Fintech Payment Gateway ini sangat berguna dalam dunia e-commerce, karena pada e-commerce dibutuhkan suatu proses transaksi antara penjual dan pembeli yang cepat dan aman. Munculnya layanan payment gateway akan sangat membantu dalam memudahkan proses transaksi yang kamu lakukan karena memungkinan kamu untuk memilih berbagai metode pembayaran yang ada karena payment gateway menghubungkan e-commerce dengan berbagai bank.

Contoh Fintech Payment Gateway yang dikenal di Indonesia antara lain Midtrans, Doku, dan Xendit.

  • Dompet Digital (Digital Wallet)

Untuk kategori pembayaran, selain Payment Gateway, layanan Fintech yang sekarang sedang tumbuh pesat adalah dompet digital atau digital wallet. Fintech dompet digital memungkinkan pengguna untuk menyimpan uang di aplikasi dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran di merchant offline maupun online.

Kelebihan dari dompet digital terletak pada kenyamanan dan kepraktisannya. Pengguna tidak perlu membawa uang secara fisik, tidak perlu menyimpan uang receh hasil kembalian dari transaksi, dan pembayaran bisa dilakukan dengan beberapa langkah saja termasuk scan QR code sehingga mempercepat waktu transaksi.

Beberapa contoh fintech dompet digital yang populer di Indonesia adalah Go-Pay, OVO, T-Cash, dan Dana.

  • Manajemen Kekayaan (Wealth Management)

Manajemen kekayaan (Wealth Management) merupakan suatu jasa pengelolaan keuangan dan kekayaan. Wealth Management ini dapat bertindak sebagai manajer keuangan pribadimu. Dengan manajemen kekayaan yang kamu miliki, informasi seperti harta yang dimiliki, penghasilan, pengeluaran, jumlah hutang, asuransi dan lainnya bisa kamu kemukakan semuanya. Layaknya seorang dokter, apabila seorang pasiennya berbohong saat check up, maka akan sulit bagi dokter menduga penyakit yang diderita. Begitu pula seorang manajemen keuangan.

Baca Juga : 4 Manfaat Mempersiapkan Dana Pensiun Kamu Sekarang!

Karenanya, saat menggunakan manajemen keuangan untuk mengatur keuangan dan kekayaan milikmu diperlukan informasi yang jelas dari kamu yang membutuhkan jasa ini.

Salah satu contoh fintech yang bergerak di bidang Wealth Management adalah Finansialku.

Social Crowdfunding merupakan salah satu metode pendanaan bisnis sosial yang sedang populer. Metode yang memungkinkan orang-orang dapat ‘patungan’ untuk mewujudkan kepentingan sosial. Biasanya pada Crowdfunding melibatkan beberapa pihak dalam melakukan pembiayaannya seperti seorang yang membutuhkan dana, supporter (publik yang memberikan dana) dan penyedia platform Crowdfunding. Dari ketiga pihak ini mereka saling terhubung dan memiliki peran masing-masing untuk dapat saling menunjang kebutuhan pihak lainnya.

Adanya platform Crowdfunding tentunya akan membantu Fintech di Indonesia agar semakin berkembang, karena dengan adanya pembiayaan (Crowdfunding), mereka yang membutuhkan dana untuk kebutuhan sosial akan sangat terbantu dengan dana yang sudah digalang bersama.

Di Indonesia, salah satu contoh fintech yang bergerak di bidang social crowdfunding adalah KitaBisa.

  • Peminjaman (Lending)

Urusan permodalan merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam membangun usaha. dengan tersedianya modal, rencana yang kita bangun akan berjalan lebih mudah. Di dalam peminjaman (Lending) terdapat beberapa segmentasi dari sisi tujuan penggunaan pinjaman: pinjaman personal (konsumtif) dan pinjaman usaha (produktif). Nominal pinjaman untuk pinjaman konsumtif biasanya berkisar di angka Rp 1-3 juta dengan tenor minimum kurang dari 1 minggu dan pinjaman modal UMKM yang nominalnya dapat mencapai Rp 2 miliar dengan tenor 1-24 bulan.

Segmen pinjaman konsumtif biasa dikenal juga dengan istilah Payday Loan, sementara untuk pinjaman modal UMKM hingga Rp 2 miliar dengan istilah Peer-to-Peer (P2P) Lending.

Baca juga: Penjelasan Seputar Cara Kerja P2P Lending

Perbedaan P2P Lending dan Payday Loan

Ada beberapa aspek dari perbedaan kedua lending ini. Pertama adalah besarnya bunga pinjaman yang dikenakan. P2P Lending memberikan bunga yang lebih rendah yaitu dimulai dari 5% per tahun sampai dengan kira-kira 30% per tahun.Di sisi lain, Payday Loan menawarkan bunga yang lebih tinggi, yaitu bunga harian mulai dari 0,4%%. Apabila kita hitung bunga ini dalam satu tahun maka dapat mencapai  146% per tahun.

Selain itu, P2P Lending tidak mengambil keuntungan dari biaya bunga, yang seluruhnya milik pemberi pinjaman. Perolehannya pun, P2P Lending memotong biaya administrasi dari peminjam, bukan dari biaya bunga seperti Payday Loan. Karena itu, dari segi segmentasi P2P Lending bisa dikatakan lebih mudah dan aman.

Baca Juga : Pinjaman Modal Usaha di Akseleran Mudah, Aman dan Menguntungkan!

Perbedaan signifikan lainnya adalah dari sisi sumber dana pinjaman. Banyak payday loan yang memberikan pinjaman yang berasal dari dana mereka sendiri, sedangkan sumber pinjaman dari P2P Lending adalah crowd lenders / crowd investors atau masyarakat umum.

Jangan Salah Pilih Jenis Fintech di Indonesia!

Dengan banyaknya Fintech di Indonesia, tentu membuat kamu harus lebih berhati-hati dalam menentukan jenis Fintech yang cocok untukmu. Kamu harus mempelajari masing-masing jenisnya terlebih dahulu sebelum memutuskan platform yang cocok untuk kamu.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Akseleran Apps

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau bisa via email [email protected].

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here