Kata dividen identik dengan perusahaan publik atau perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Setiap tahun, perusahaan tersebut rutin membagikan dividen kepada para pemegang saham, yang berperan sebagai investor.
Besaran dividen yang ditawarkan kerap menjadi “jualan” bagi perusahaan untuk menarik investor membeli saham. Meskipun demikian, pembagian dividen mempunyai persyaratan tertentu yang perlu diketahui perusahaan dan investor.
Untuk investor pemula seperti kamu, simak dulu penjelasan mengenai dividen dalam investasi berikut ini.
Pengertian Dividen
Dividen adalah bagian dari laba bersih perusahaan dan dibagikan kepada para pemegang saham dalam periode waktu tertentu. Namun, perusahaan harus sudah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebelum membagikan dividen tersebut.
Periode waktu pembagian dividen umumnya per satu tahun. Akan tetapi, hal tersebut juga bergantung pada kondisi keuangan perusahaan saat itu. Jika perusahaan mengalami kerugian atau membutuhkan modal kerja, maka dividen tidak dibagikan dan dialihkan sebagai laba ditahan.
Baca juga: 5 Cara Memulai Investasi Saham Untuk Pemula
Cara Menghitung Porsi Dividen
Rasio Pembayaran Dividen adalah porsi dividen yang dibagikan sesuai besaran laba tahunan. Dalam bahasa Inggris, istilah ini disebut Dividend Payout Rasio (DPR). Perusahaan mengumumkan jumlah dividen yang akan dibagikan dalam RUPS dan kemudian menentukan porsi dividen tersebut.
Biasanya, laba yang diperoleh tidak semua dibagikan kepada pemegang saham. Ada sebagian laba yang berfungsi sebagai cadangan dan modal kerja di tahun berikutnya. Maka, perusahaan menetapkan persentase dividen sesuai dengan situasi keuangan saat itu.
Sebagai ilustrasi, perusahaan Z mencatatkan laba bersih tahunan Rp10 miliar. Dari RUPS ditetapkan DPR sebesar 40% dari laba bersih, sedangkan jumlah saham beredar adalah 100 juta lembar. Maka, jumlah dividen keseluruhan yang diberikan kepada investor saham adalah:
Dari situ kamu bisa berhitung, semakin banyak lembar saham yang dimiliki investor, semakin besar pula dividen yang diperoleh. Misalnya, seorang investor memiliki saham perusahaan sebanyak 2.000 lembar. Maka, dari perhitungan itu, ia akan mengantongi dividen sebesar Rp800 ribu.
Jenis-Jenis Dividen
Terdapat dua jenis dividen yang dibayarkan perusahaan kepada para pemegang saham sesuai persetujuan RUPS. Pertama, dividen tunai, yaitu dividen yang dibayarkan dengan uang tunai. Kedua, dividen saham, yang memungkinkan para pemegang saham menerima dividen dalam bentuk saham.
Pemberian dividen pun ada dua mekanisme, yaitu interim atau sementara dan final. Dividen interim diberikan sebelum pembukuan keuangan ditutup atau pada tahun berjalan. Dividen final dibagikan usai akhir tahun penutupan pembukuan keuangan.
Apakah mungkin pemegang saham menerima dividen interim dan dividen final dengan jumlah sama besar? Jawabannya tidak selalu. Ketika pemegang saham sudah menerima dividen interim, jumlah dividen final sesuai keputusan RUPS akan dikurangi besaran dividen interim tersebut.
Sebagai contoh, investor saham sudah mendapat dividen interim sebesar Rp250 per lembar saham. Maka, ketika dividen final dibagikan, ia hanya memperoleh Rp150 per saham. Angka ini didapat dari pengurangan besaran dividen per saham, Rp400, dikurangi dividen interim Rp250 yang sudah lebih dulu dibayar.
Mekanisme Pembayaran Dividen
Perlu kamu tahu, pengumuman pembagian dividen kepada investor saham disertai oleh cum date, ex date, dan payment date. Cum date merujuk pada hari terakhir perdagangan saham, yang memungkinkan pemegang saham bisa memperoleh dividen dalam bentuk tunai maupun saham.
Ex date berarti investor yang membeli saham pada tanggal tersebut tidak bisa mendaftarkan namanya guna memperoleh dividen di tahun berjalan. Sementara, payment date mengacu pada tanggal ketika perusahaan membayarkan dividen tersebut kepada daftar pemegang saham resmi sesuai bentuk dan besaran yang ditentukan RUPS.
Perusahaan akan mentransfer langsung dividen ke rekening investor sesudah dikenakan Pajak Penghasilan (Pph) 10%. Rekening investor yang dimaksud bukan rekening tabungan biasa, melainkan Rekening Dana Nasabah (RDN) atau Rekening Dana Investor (RDI) yang bisa dibuat di bank atau perusahaan sekuritas.
Kembangkan Dana Bersama Akseleran Sekarang!
Dividen adalah bagian dari laba bersih perusahaan, yang kemudian dibagikan kepada para pemegang saham dalam periode waktu tertentu. Kamu bisa memperoleh pendapatan pasif dari dividen dengan membeli saham dari perusahaan publik yang terdaftar di BEI.
Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.
Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau bisa via email [email protected].
[…] Dividen yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. […]
[…] Dividen yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. […]
[…] Dividen yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. […]
[…] Dividen yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. […]
[…] Baca juga: Apa itu Dividen dalam Investasi? Berikut Penjelasannya […]
[…] Baca juga: Apa itu Dividen dalam Investasi? Berikut Penjelasannya […]
[…] perusahaan pembiayaan mempunyai tingkat bunga yang berbeda. Pilih layanan Beri Pinjaman dengan bunga rendah dan tenor panjang sehingga bisa menguntungkan […]
Comments are closed.