Pengertian Depresiasi serta Cara Perhitungannya

1
50042
depresiasi adalah

Tahukah Anda tentang depresiasi? Depresiasi adalah istilah dalam dunia akuntansi yang penting untuk dipahami. Kebanyakan orang memandang depresiasi sebagai bentuk kerugian. Namun, bagi orang-orang yang memahaminya, prosedur ini dipakai sebagai alat alokasi biaya. Depresiasi bahkan punya beberapa metode perhitungan.

Penasaran dengan seluk-beluk depresiasi? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Depresiasi?

Depresiasi adalah konsekuensi dari pemakaian aktiva tetap dan aset tersebut biasanya mengalami penurunan kualitas. Menurut penalaran umum, depresiasi merupakan cadangan yang ditujukan untuk membeli aset baru demi menggantikanci aset lama yang sudah tak produktif. Sementara itu, menurut akuntansi, depresiasi ialah pengalokasian dana yang diperoleh dari aktiva tetap ke dalam biaya pokok produksi atau beban operasional yang disebabkan pemakaian aktiva.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Depresiasi

Menurut para ahli, terdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan biaya depresiasi setiap periode, antara lain:

  • Harga perolehan (cost)

Harga perolehan merupakan uang yang Anda keluarkan demi mendapatkan suatu aktiva dan menempatkannya supaya bisa dipakai.

  • Nilai residu

Residu suatu aktiva ialah total yang diterima jika aset dijual, ditukarkan, atau cara-cara lain saat aset tersebut tak dapat dipakai lagi. Nilai sisa juga termasuk pengurangan biaya-biaya yang terjadi selama masa penggunaan.

  • Estimasi masa manfaat

Perkiraan usia kegunaan suatu aktiva dipengaruhi oleh cara memelihara dan kebijakan yang dianut dalam reparasi. Estimasi dapat dinyatakan dalam satuan waktu, satuan jam kerja, ataupun satuan hasil produksi. Anda juga harus mempertimbangkan penyebab keausan fungsional maupun fisik aset.

  • Pola pemakaian (pattern of use)

Pola pemakaian kerap kali diabadikan dalam mengalkulasi total beban depresiasi periode.

Metode-Metode Perhitungan Depresiasi dalam Dunia Akuntansi

Seorang akuntan dalam suatu bisnis harus menerapkan metode perhitungan depresiasi yang sistematis dan rasional. Berikut ini beberapa metode dalam menghitung depresiasi yang dapat dipakai:

  • Metode Garis Lurus (Straight-Line Method)

Metode garis lurus paling sering dipakai untuk menghitung depresiasi. Straight-line method mengasumsikan depresiasi sebagai fungsi dari waktu, bukan dari fungsi pemakaian. Namun, metode ini dianggap kurang realistis karena pemakaian aset yang sama setiap tahunnya. Rumus kalkulasinya sebagai berikut:

  • (Harga Perolehan ― Nilai Residu) ÷ Umur Ekonomis = Penyusutan
  • Harga Perolehan ÷ Umur Ekonomis = Penyusutan
  • Metode Beban Menurun (Decreasing Charge Method)

Metode kedua ini merupakan metode depresiasi percepatan yang menyediakan beban penyusutan lebih tinggi pada periode awal dan menjadi lebih rendah pada masa berikutnya. Metode ini terbagi menjadi dua, yakni menurut jumlah angka tahun dan saldo menurun.

  • Metode Aktivitas

Metode ketiga menganggap depresiasi sebagai fungsi dari produktivitas atau pemakaian. Jadi, metode aktivitas tidak mendasarkan pada sisi waktu. Dengan begitu, depresiasi tidak mempunyai masalah karena pemakaiannya cenderung mudah diukur. Berikut adalah rumus metode aktivitas.

Depresiasi = [(Biaya Perolehan ― Nilai Residu) × Perkiraan Masa Manfaat] ÷ Usia Produktif

  • Metode Depresiasi Khusus

Metode depresiasi khusus bertujuan mengetahui penyusutan manfaat dari aktiva perusahaan. Namun, pada kasus tertentu, perusahaan tidak dapat menggunakan metode lain karena aset yang terlibat punya ciri-ciri yang unik.

Ada dua cara yang dapat Anda terapkan, yakni metode kelompok dan metode campuran. Metode kelompok dipakai pada aktiva homogen dan punya fungsi yang nyaris sama. Sementara itu, metode campuran digunakan sesuai keinginan si akuntan.

Baca juga: 4 Cara Menghitung Penyusutan dengan Lebih Mudah

  • Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Method)

Metode yang satu ini tidak melibatkan nilai residu. Metode saldo menurun ganda menghitung tarif penyusutan garis lurus tanpa nilai residu, lalu dikalikan dua. Double declining method menentukan depresiasi dengan nilai buku aset setiap awal periode. Berikut adalah rumusnya.

(Harga Perolehan ÷ Umur Ekonomis) × 2 = Penyusutan

  • Metode Unit Produksi (Unit of Production Method)

Metode ini didasarkan pada unit produksi dengan satuan waktu (jam) atau beratnya (kg). Rumus yang dipakai, yakni

  • Depresiasi = Depresiasi per Unit × Pemakaian
  • Depresiasi = (Harga Perolehan ― Nilai Sisa) × (Pemakaian ÷ Estimasi Umur)

Sudah paham dengan uraian yang telah disampaikan di atas? Setiap aset tetap dalam perusahaan harus diperhitungkan biaya depresiasinya agar nilai bukunya dapat diketahui. Maka dari itu, depresiasi adalah hal yang penting untuk dipelajari secara cermat. Semoga informasi kali ini dapat membantu Anda untuk mengenal lebih jauh tentang dunia keuangan.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 21% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].

1 COMMENT

Comments are closed.