Biaya Implisit : Pengertian dan Cara Perhitungannya

0
2435
Contoh Biaya Implisit

Biaya implisit merupakan salah satu komponen yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan profitabilitas ekonomi total. Seperti namanya, biaya ini merupakan biaya tersirat yang mengacu pada aset atau sumber daya yang relatif kurang dimanfaatkan untuk menghasilkan keuntungan. Adapun salah satu contoh biaya implisit yang mudah ditemui adalah pemanfaatan ruangan dalam gedung untuk melakukan produksi atau pemasaran.

Apa Itu Biaya Implisit?

Biaya implisit alis implisit cost adalah jenis biaya peluang yang diperoleh dari pemanfaatan sumber daya internal sebuah perusahaan untuk suatu proyek tanpa adanya kompensasi eksplisit.

Jenis biaya ini biasanya tidak akan muncul di dalam laporan—jika dilaporkan pun, maka dibuat sebagai biaya terpisah. Hal ini dikarenakan biaya implisit tidak mudah diukur dan dinilai secara objektif akibat tidak adanya pertukaran fisik atau pertukaran uang tunai dalam kegiatannya.

Dengan demikian, adanya biaya implisit dapat menurunkan potensi perolehan uang baru atau keuntungan dari aktivitas lainnya atas aset atau sumber daya tersebut. Dalam kata lain, jika sumber daya tersebut digunakan untuk keperluan operasional perusahaan sendiri, maka tidak ada pertukaran dana tunai yang terjadi.

Biaya Implisit vs Biaya Eksplisit

Di samping implisit, ada pula biaya eksplisit. Secara sederhana, biaya eksplisit dapat didefinisikan sebagai biaya yang harus dikeluarkan perusahaan jika ingin menghasilkan atau memperoleh sesuatu.

Berkebalikan dari biaya implisit, biaya eksplisit justru merupakan biaya yang nyata dan disertakan dalam laporan. Biaya ini berkaitan dengan berbagai faktor produksi yang akan memberi dampak langsung pada profitabilitas perusahaan. Beberapa yang termasuk dalam biaya eksplisit antara lain biaya hipotek, biaya utilitas, biaya tenaga kerja, biaya persediaan, biaya sewa, biaya produksi, dan biaya mesin produksi.

Cara Perhitungan Biaya Implisit

Untuk memahami lebih lanjut, simak contoh biaya implisit berikut.

Sebuah perusahaan manufaktur mempunyai gedung yang dimanfaatkan untuk keperluan operasional dan produksi bisnis. Dengan aset properti tersebut, perusahaan mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp800 juta per bulan. Sementara itu, apabila properti tersebut disewakan kepada pihak lain, maka besarnya pendapatan atas sewa (biaya peluang) yang diperoleh adalah sebesar Rp50 juta per bulan.

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat diketahui bahwa biaya implisit perusahaan manufaktur tersebut adalah sebesar Rp750 juta per bulan.

Oleh karena aset berupa gedung tersebut digunakan sendiri, maka perusahaan manufaktur tersebut tidak memperoleh pendapatan dari aset maupun melaporkannya sebagai biaya eksplisit. Pun itu artinya, perusahaan juga harus rela kehilangan potensi profit sebesar Rp50 juta per bulan.

Berdasarkan contoh biaya implisit di atas, dapat terlihat betapa pentingnya perhitungan biaya implisit, bukan? Melalui perhitungan tersebut, pihak manajemen dapat menimbang secara lebih cermat kebijakan yang akan diambil untuk menghasilkan profit lebih maksimal melalui sumber daya yang dimiliki.

Baca juga: Ini Selengkapnya Cara Perhitungan Pajak dari Akseleran!

Hal-Hal Lain yang Harus Diperhatikan

Manajemen perlu membuat perhitungan yang matang saat akan menentukan biaya produksi, baik dari sisi biaya implisit maupun eksplisit. Maka dari itu, ada beberapa hal-hal penting yang tak boleh terlewatkan dalam perhitungan produksi sehingga perusahaan tetap dapat memperoleh laba maksimal.

  • Bedakan antara biaya margin dan biaya tambahan. Biaya margin merupakan perubahan biaya tetap pada sebuah unit perubahan output, sedangkan biaya tambahan adalah perubahan biaya total suatu pengaplikasian keputusan manajerial tertentu.
  • Masukkan biaya peluang pada seluruh input, baik yang dimiliki maupun dibeli perusahaan. Hal ini dilakukan karena perusahaan tidak akan mampu menahan input yang disewa jika nilai pembayarannya lebih rendah dibandingkan harga yang dibayar perusahaan lainnya.
  • Jangan abaikan biaya akuntansi karena sangat diperlukan dalam laporan keuangan perusahaan maupun pajak. 

Biaya implisit merupakan salah satu komponen biaya yang tidak mudah diukur dan dinilai secara objektif. Kendati begitu, berdasarkan contoh biaya implisit yang telah disebutkan sebelumnya, terlihat bahwa biaya implisit boleh jadi memberi keuntungan tersendiri atas sumber daya perusahaan yang barangkali kerap terlewat.

Namun, di sisi lain,  contoh biaya implisit di atas juga menunjukkan bahwa biaya peluang tersebut berpotensi memberi keuntungan lebih baik. Oleh sebab itu, manajemen harus mampu membuat perhitungan secara cermat sehingga perusahaan dapat memperoleh profitabilitas dengan maksimal.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].