Cara Membaca Candlestick Chart dengan Lebih Simpel dan Akurat

0
81267
cara membaca candlestick

Bagi yang terjun ke dunia trading, pasti tidak asing lagi dengan chart atau grafik yang menyajikan informasi harga. Apa pun platform trading yang digunakan, pergerakan harga akan tampil dalam bentuk naik-turunnya grafik. Data historis tersebut menjadi media untuk melakukan analisis secara teknikal.

Ada berbagai jenis grafik yang kerap diandalkan para trader. Masing-masing memiliki karakteristik dan keunggulannya sendiri. Salah satu grafik favorit para trader adalah Candlestick.

Candlestick dikenal dengan bentuknya yang menyerupai batang lilin. Media ini umum dipakai untuk menganalisis pergerakan saham, forex, hingga komoditas. Namun, tidak jarang trader terbelit dengan pola-pola yang rumit saat mencoba membacanya. Padahal, ada cara membaca Candlestick yang lebih simpel dan akurat.

Mengenal Candlestick Chart

Sebelum belajar cara membaca Candlestick, Anda harus mengenali karakteristiknya terlebih dahulu. Anatomi yang menyerupai batang lilin bukan tanpa makna, melainkan citra dari elemen-elemen penting dalam saham. Anda bisa memperhatikan gambar di bawah ini.

Gambar di atas menunjukkan dinamika Open High Low Close (OHLC) dalam kurun waktu satu minggu. Garis yang ada di atas batang lilin merepresentasikan harga tertinggi (high) dan dijuluki upper shadow. Sebaliknya, garis di bawah batang lilin mewakili harga terendah (low), sehingga disebut lower shadow

Bodi atau batang lilin merupakan perwujudan dari harga pembukaan dan harga penutupan. Apabila lilin berwarna merah, artinya harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan. Namun, jika lilin berwarna hijau, maka harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan.

Sejarah Candlestick Chart

Munehisa Honma adalah sosok di balik eksistensi Candlestick. Pria berkebangsaan Jepang ini merupakan trader komoditas beras pada abad ke-18. Setiap hari, ia mencatat pergerakan harga beras di atas perkamen padi. Lambat laun, ia menemukan pola berulang dari balok-balok harga yang ia gambar. 

Honma kerap menulis tentang hukum-hukum trading. Metode yang ia kembangkan berevolusi menjadi grafik Candlestick yang dikenal hingga sekarang.

Candlestick terkenal sampai ke dunia barat berkat peran Steve Nison. Ia menemukan metode tersebut saat berkenalan dengan pialang berkebangsaan Jepang, pada tahun 1987. Tak lama kemudian, ia menuliskan buku yang berjudul Japanese Candlestick Charting Techniques. Karya tersebut dikenal luas di seluruh dunia.

Keunggulan Candlestick Chart

Apa saja keunggulan grafik berbentuk lilin ini?

  • Visual Candlestick tampak impresif sehingga nyaman dipandang. Hal ini membuat orang-orang lebih betah menganalisis pergerakannya.
  • Candlestick tidak hanya menunjukkan fluktuasi harga saham, tetapi juga memberikan sinyal terkait perubahan harga di masa depan.
  • Pada dasarnya, cara membaca Candlestick cukup mudah. Tidak harus mempelajari puluhan pola, cukup dengan mengenali elemen-elemennya.
  • Candlestick mampu menampilkan psikologi pasar secara jelas. Artinya, trader bisa mengidentifikasi pihak mana yang mendominasi, apakah pembeli atau penjual. Hal ini bisa diamati melalui ukuran body dan shadow

Baca juga: Inilah Indikator Forex yang Paling Sering Dipilih Oleh Trader

Cara Membaca Candlestick dengan Mudah dan Akurat

Asumsikan dinamika harga terjadi akibat pertempuran antara penjual dan pembeli. Setiap elemen lilin menunjukkan pihak mana yang unggul, siapa yang mengalah, siapa yang memegang kendali, dan pihak mana yang memiliki peluang besar untuk memenangkan pertempuran selanjutnya.

Lalu, bagaimana cara membaca Candlestick dengan lebih simpel dan akurat. Lakukan analisis pada empat elemen berikut ini:

  • Ukuran badan 

Melalui ukuran badan Candlestick, Anda bisa mendapatkan informasi mengenai kekuatan masing-masing pihak. Jika badan memanjang, berarti momentum sedang menguat. Namun, jika badan mengecil, maka momentum juga makin pelan.

  • Panjang sumbu 

Panjang sumbu atau ekor Candlestick berkaitan dengan volatilitas harga. Sumbu panjang menandakan harga yang bergerak cepat selama durasi Candlestick, tetapi mendapat penolakan akibat adanya perlawanan.

cara membaca candlestick

  • Rasio antara panjang badan dan sumbu

Perhatikan rasio ukuran badan dan sumbu. Ketika pasar mengalami tren dengan momentum tinggi, Anda akan sering menemukan Candlestick berukuran panjang tetapi dengan sumbu yang lebih kecil. 

Saat kondisi pasar tidak pasti, volatilitas akan meningkat. Di sini, badan Candlestick akan mengecil, tetapi sumbunya justru lebih panjang.

  • Posisi badan Candlestick

Bila Anda mendapati batang lilin bersumbu panjang dengan posisi badan yang berada di salah satu ujungnya, berarti mengindikasikan perlawanan.  Sementara itu, posisi batang lilin yang berada di tengah sumbu bawah dan sumbu atas menunjukkan ketidakpastian di pasar. 

Anda boleh saja membaca referensi mengenai macam-macam pola Candlestick. Namun, wawasan terhadap elemennya tetap harus diprioritaskan. Jika Anda mengenal masing-masing elemen dengan baik, maka Anda bisa menguasai cara membaca Candlestick yang lebih simpel dan akurat.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].