“Ronaldo cs kantongi US$134 juta”
Euforia kebahagiaan menggema usai Pierluigi Colina meniupkan peluit akhir dalam laga final Piala Dunia 30 Juni 2002 yang mempertemukan Brasil dan Jerman. Berlaga di hadapan sekitar 70 ribu penonton yang memadati Stadion Internasional Yokohama, Jepang itu akhirnya dimenangkan oleh Brasil dengan skor 2-0.
Tim Samba, demikian julukan dari Brasil yang dilatih oleh Luiz Felipe Scolari tersebut tercatat sebagai negara yang sukses menggondol gelar Piala Dunia terbanyak, yakni kelima kalinya. Torehan prestasi hebat Brasil semakin manis karena meraih gelar Piala Dunia yang pertama kalinya digelar di dua negara, yakni Korea Selatan dan Jepang.
Menariknya, selain Ronaldo Luis Nazario de Lima yang mencatatkan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak dengan delapan gol, dua diantaranya di laga final dan di hari yang sama dua tim terlemah di dunia saat itu juga bertanding, yakni Bhutan dan Montserrat di Bhutan. Adapun pemain Montserrat membutuhkan waktu hingga lima hari untuk mencapai Bhutan, di wilayah Himalaya.
Berkat kemenangannya, Brasil berhak mengantongi hadiah uang sebesar US$134 juta. Kemenangan ini bisa dibilang tidak mudah, karena Brasil harus berhadapan dengan tim besar dunia lainnya yakni Inggris pada babak perempat final. Dewi fortuna pun seakan berada di pihak Brasil, karena Brasil berhasil menaklukkan Inggris dengan skor 2-1 meski sebelumnya Ronaldinho mendapatkan kartu merah dari wasit Felipe Ramos Rizo asal Meksiko. Lalu memasuki babak semifinal, Brasil kembali berhasil menaklukan Turki dengan skor 1–0 melalui gol tunggal Ronaldo.
Dibalik kemeriahan ajang Piala Dunia FIFA 2002 yang digelar di Jepang dan Korea Selatan, ternyata ketika itu Jepang tengah diselimuti krisis yang mana Koefisien Gini (Gini Ratio atau ukuran ketidakmerataan atau ketimpangan agregat secara keseluruhan) di Jepang cukup tinggi di angka 38,1%. Artinya Jepang tengah memasuki masa resesi awal milenia, tetapi sejak 2003 Jepang mulai tumbuh kembali dengan signifikan dan pada 2004 menikmati pertumbuhannya. Sehingga pertumbuhan pada tahun tersebut dicatat sebagai pertumbuhan paling tinggi sejak 1990.
Ajang Piala Dunia FIFA 2002 menjadi salah satu penyokong pertumbuhan perekonomian Jepang yang sempat stagnasi ketika itu. Meski tidak disebut secara rinci, jika mengacu pada jumlah penonton ajang Piala Dunia FIFA 2002 yang digelar di dua negara yakni Jepang dan Korea Selatan berhasil mengumpulkan 2.705.197 penonton setara 42.269 per laga.
Baca Juga:
Sudah Gajian? Jangan Lupa Kembangkan Danamu
Special Guest: Lender ini Dapat Bunga Ratusan Juta
Sob, pesta sepak bola Piala Dunia biasanya mengerek angka pertumbuhan ritel. Mengulik ajang Piala Dunia FIFA 2018 lalu yang berlangsung di Moskow dan St. Petersburg sebagai tuan rumah Piala Dunia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Mengutip dari laporan retail market, Veronika Lezhneva, Director Analytical Department Colliers International Russia menjelaskan total stok ritel yang tersedia pada kuartal I/2018 di St. Petersburg mencapai 3.009 meter persegi, mengalami kenaikan dari kuartal I/2017 yang meraup 2.994 meter persegi. Selain itu, jumlah eksisting shopping centre masih sama dengan kuartal yang sama periode sebelumnya, yaitu 117 unit.
Well, ajang sepak bola Piala Dunia bisa dikatakan banyak memberikan dampak positif bagi negara yang menjadi tuan rumah, meski sebenarnya bukan hal mudah dan murah untuk menjadi tuan rumah karena pasti panitia FIFA menerapkan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi.
Victor A. Matheson analis Researchgate mengatakan, tuan rumah penyelenggara pertandingan sepak bola Piala Dunia tahun 2002 yakni Jepang dan Korea Selatan telah mengucurkan dana yang jika digabungkan kedua negara tersebut setara US$4 miliar untuk membangun fasilitas baru atau memperbaiki fasilitas lama dalam persiapan untuk acara tersebut.
Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 21% per tahun di Akseleran
Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp 100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.
Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau bisa via email [email protected]
