Bonus Demografi Indonesia: Bagus atau Merugikan?

1
1998
Bonus Demografi Indonesia

Jumlah penduduk di seluruh dunia akan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Biasanya, kenaikan jumlah penduduk yang tertinggi akan terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Ini artinya, diperlukan pencatatan penduduk secara tepat dan akurat berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, dan berbagai aspek lainnya guna mengetahui jumlah pasti penduduk Indonesia.

Melalui pencatatan ini, pemerintah tentu akan lebih mudah dalam membuat kebijakan yang berhubungan dengan kependudukan, seperti misalnya membuat diagram piramida penduduk. Diagram ini nantinya akan membantu pemerintah untuk mengetahui apakah ada kemungkinan terjadi bonus demografi Indonesia. 

Sebenarnya, Apa Itu Bonus Demografi?

Mungkin, kamu masih asing dengan bonus demografi. Istilah ini merupakan kondisi ketika penduduk suatu negara yang berada pada kisaran usia produktif (antara 15 sampai 64 tahun) memiliki jumlah lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif (65 tahun ke atas).

Menariknya, bonus demografi ini diperkirakan hanya akan terjadi satu kali pada setiap negara. Oleh karena itulah, sebaiknya momen ini benar-benar dimanfaatkan oleh negara yang sedang mengalaminya. Lantas, apa dampaknya terhadap negara? 

Tak sedikit negara berkembang yang sudah berhasil mengambil manfaat dari kondisi bonus demografi secara maksimal, sebut saja Korea Selatan, Malaysia, atau Jepang. Nah, salah satu keuntungan yang diberikan dengan adanya hal ini tentu saja mampu mengubah kondisi perekonomian negara tersebut. 

Namun, agar bisa menikmati keuntungan dari tercapainya bonus demografi, suatu negara harus memenuhi beberapa persyaratan, seperti meningkatkan kualitas dari pelayanan kesehatan, sektor pendidikan, dan membuat kebijakan ekonomi guna mewujudkan tenaga kerja yang fleksibel. Lalu, bagaimana dengan Indonesia?

Bonus Demografi Indonesia: Baik atau Justru Merugikan?

Bonus demografi Indonesia bukan menjadi hal yang tidak mungkin terjadi. Pasalnya, Indonesia juga memiliki jumlah penduduk usia produktif yang lebih tinggi dibandingkan dengan usia tidak produktif sehingga hal ini perlu mendapatkan dukungan kualitas yang baik bagi setiap orang. Jika dukungan tidak didapat, jumlah penduduk yang kian meningkat justru akan berdampak negatif bagi negara. 

Mungkin, dukungan pertama yang bisa diberikan adalah peningkatan kualitas pada sektor pendidikan. Selanjutnya, tersedianya lapangan kerja yang memadai bagi masyarakat untuk mendongkrak perekonomian. Dua hal tersebut menjadi syarat yang harus dipenuhi untuk mempersiapkan bonus demografi. 

Lalu, bagaimana caranya agar syarat tersebut bisa terwujud? Salah satu yang bisa dilakukan adalah meningkatkan jumlah investasi lokal alias dalam negeri. Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan untuk mengundang para investor asing dari berbagai negara maju agar mau berinvestasi di Indonesia. Atau, bisa juga dengan memberikan dukungan fasilitas pada masyarakat untuk membangun bisnis atau menjadi pengusaha. 

Meski begitu, negara juga perlu waspada dengan dampak buruk bonus demografi. Pasalnya, apabila tidak dipersiapkan sebaik mungkin, hal ini justru akan menjadi sebuah ancaman besar bagi negara tersebut, tak terkecuali dalam kaitannya dengan bonus demografi Indonesia.

Sebut saja persiapan sumber daya manusia. Apabila sumber daya manusia yang dimiliki tidak memenuhi kualitas yang dibutuhkan, maka Indonesia akan mengalami lonjakan jumlah pengangguran ketika tiba fase bonus demografi tersebut. Tentu saja ini bukan menjadi kondisi yang baik, karena akan terjadi ketimpangan atau ketidakseimbangan antara standar sumber daya yang diperlukan dengan kualitas yang dimiliki. 

Baca juga: Sejarah dan Perkembangan Fintech di Indonesia

Jika tidak segera dicari solusinya, berbagai dampak negatif akan muncul, yang terdekat misalnya angka kemiskinan yang kian melambung. Pastinya, ini akan berdampak buruk pada berbagai sektor perkembangan negara, terutama ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.

Ternyata, data sensus penduduk pada bulan September tahun 2020 lalu menunjukkan, Indonesia telah mencapai puncak fase bonus demografi dengan jumlah penduduk usia produktif berada pada angka 70,7% dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia atau sekitar 191 juta jiwa. Kabarnya, bonus demografi Indonesia masih akan berlangsung hingga dua dekade ke depan. Sementara pada tahun 2040 mendatang, jumlah penduduk usia produktif akan mulai mengalami penurunan.

Jadi, apakah bonus demografi Indonesia adalah hal yang bagus atau justru merugikan? Sebenarnya, ini bergantung pada bagaimana negara memberikan fasilitas pada generasi muda milenial saat ini, terutama pada sektor pendidikan dan lapangan kerja. Jika semua fasilitas tersebut terpenuhi, tentu bonus demografi di Indonesia akan menjadi hal yang bagus, baik untuk individu maupun negara. Sebaliknya, tanpa adanya dukungan fasilitas, bonus demografi Indonesia hanya akan berakhir dengan bencana demografi. 

Nah, Kamu Juga Dapat Membantu Indonesia Melalui Kontribusi Kepada Ekonomi Nasional dengan Memberikan Pendanaan Kepada UMKM Nasional!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 16% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].

1 COMMENT

Comments are closed.