Mengenal Apa Itu Fintech dan Perkembangan Bisnis Fintech di 2023

0
1141
bisnis fintech

Bisnis fintech memang cukup menjamur beberapa tahun belakang ini. Perkembangannya didukung oleh teknologi yang semakin maju baik secara global maupun nasional.

Model bisnis fintech juga ikut diawasi oleh pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk mengenal apa itu fintech dan contohnya bisa Anda simak ulasan berikut ini!

Pengertian Fintech

Fintech merupakan singkatan untuk financial technology yakni jenis perusahaan dalam bidang jasa keuangan yang berbasis teknologi. Sejarah fintech sebenarnya sudah ada sejak 1866 saat kemunculan kabel telegraf transatlantik pertama kali terpasang.

5 tahun kemudian pada 1918 muncul sistem pengiriman uang elektronik yang disebut dengan Fedwire. Perkembangan fintech semakin pesat ketika memasuki tahun 1967 di mana anjungan tunai mandiri (ATM) muncul.

Saat memasuki tahun 2000an banyak startup penyedia jasa layanan keuangan bermunculan termasuk kripto sebagai salah satu instrumen investasi. Fintech tidak hanya meliputi pinjaman online (pinjol)/P2P lending melainkan produk perbankan hingga crowdfunding.

Berkat adanya fintech maka kegiatan mengecek bunga deposito, transfer hingga mengajukan pinjaman bisa darimana saja dan kapanpun. Anda tak perlu datang langsung menemui debitur atau bank cukup mengandalkan jaringan internet untuk bertransaksi.

Perkembangan Fintech 2023

Setelah pandemi Covid 19 datang bisnis fintech malah mengalami kenaikan transaksi. Contoh fintech di Indonesia seperti OVO membenarkan hal ini karena transaksi online mereka ikut meningkat selama pandemi.

Contoh perusahaan fintech lainnya yang juga ikut mengalami kenaikan transaksi adalah PT Dompet Anak Bangsa atau GoPay. Transaksi yang dimaksud berupa pembelian pulsa, pembayaran tagihan bulanan, belanja daring hingga pembelian voucher game online.

Menurut Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) layanan fintech jenis P2P lending semakin dilirik masyarakat. Walaupun begitu berdasarkan laporan Satuan Petugas Waspada Investasi (SPWI) menyatakan adanya kenaikan fintech lending tak resmi.

Inilah mengapa OJK selalu merilis daftar fintech resmi setiap tahunnya agar masyarakat terhindar dari fintech ilegal. Menjelang 2023 pendanaan fintech mengalami rintangan pendanaan imbas ekonomi yang melambat.

Pemain P2P lending perlu melihat peminjam dari berbagai sektor industri. Fintech P2P lending perlu menyasar UMKM yang masuk dalam penyedia barang pemerintah, ekonomi kreatif hingga pertanian.

Dengan begitu walaupun resesi di depan mata fintech mampu mencapai profitabilitas melalui penjagaan efisiensi biaya penggerak roda ekonomi. Sektor-sektor di atas memiliki peluang untuk terus tumbuh dan perlu adanya edukasi fintech di kalangan masyarakat.

Apalagi sekarang fintech Indonesia mendapatkan perlindungan dari RUU P2SK terkait regulasi pengamanan transaksi siber. Adanya regulasi ini memperkuat eksistensi industri fintech di Indonesia.

Jenis-Jenis Fintech

Jenis fintech yang berkembang di Indonesia ada beragam. Adapun informasi selengkapnya terkait jenis fintech bisa Anda simak sebagai berikut:

P2P Lending

Peer to peer lending merupakan platform yang mempertemukan peminjam dana dan pemberi pinjaman secara online. Dalam menjadi anggota P2P lending hanya membutuhkan identitas diri serta agunan.

Dalam platform ini, investor diberi kebebasan memilih debitur yang ingin didanainya. Investor akan mendapatkan bunga selain cicilan pokok yang debitur bayarkan.

Crowdfunding

P2P lending dan crowdfunding memang terlihat sekilas mirip. Perbedaannya adalah investor memposisikan diri sebagai pemilik usaha sementara dalam P2P lending hanya sebagai pemberi dana saja.

Crowdfunding adalah startup yang memberikan layanan iuran dana untuk mendanai suatu usaha atau kegiatan online. Dari platform nya, pihak orang yang membutuhkan modal bisa bertemu dengan pemilik modal.

Contoh fintech crowdfunding di Indonesia adalah LandX, Crowdana, Bizhare, FundEx dan lainnya.

Payment Gateway

Jenis bisnis fintech ini adalah penghubung antara perusahaan fintech ecommerce dengan pelanggan. Berkat payment gateway maka transaksi pembayaran bisa melalui virtual tanpa harus ke ATM maupun setoran ke teller bank.

Pelayanannya juga dilandasi hukum dari Bank Indonesia sehingga transaksinya aman. Setiap payment gateway memiliki sistem pelacak agar menghindari pencurian data. Sistem pelacakan ini meliputi 3D secure password, address verification system dan card security code

Insurtech

Insurtech adalah kependekan dari insurance technology yakni platform yang menjual belikan produk asuransi. Dari platform ini masyarakat bisa membeli asuransi secara online. 

Insurtech membantu melakukan evaluasi data nasabah, distribusi produk hingga pembelian polis. Teknologi ini juga memiliki sarana edukasi kepada masyarakat untuk melindungi diri dengan finansial.

Remitansi

Remitansi adalah layanan pengiriman uang antar negara. Tujuannya membantu masyarakat yang belum memiliki rekening bank dalam negeri maupun luar negeri bisa melakukan transfer. Melalui remitansi pengiriman uang bisa dilakukan dengan mudah dan berbiaya murah.

Manajemen Aset

Fintech juga ada yang kegiatan usahanya mengelola keuangan. Aplikasi manajemen aset ini memudahkan penggunanya melacak kemana uang didistribusikan. Pengelolaan dana tidak hanya meliputi individu namun juga korporasi skala besar.

Microfinance

Jenis fintech ini menyasar masyarakat kalangan menengah bawah untuk memenuhi kebutuhannya. Dana yang dipinjamkan biasanya untuk kebutuhan primer atau sekunder dengan tenor singkat.

Microfinance juga meliputi pengusaha mikro di pedesaan untuk mendapatkan modal cepat. Sistem pencairan dana bahkan hanya berlangsung 24 jam saja.

Market Comparison

Melalui fintech ini maka Anda bisa membandingkan produk keuangan dari berbagai penyelenggara keuangan. Dengan begitu penggunanya bisa menentukan tingkat risiko dan pengembalian hasil dari analisis produk keuangan tersebut.

Manfaat Fintech

Ada beberapa alasan eksistensi fintech penting bagi perekonomian negara dan masyarakatnya. Berikut manfaat fintech yang perlu Anda ketahui:

Inklusi Keuangan

Dengan hadirnya fintech maka target inklusi keuangan bisa mencapai 49 %. Ini artinya pengguna fintech tak hanya kalangan urban daerah perkotaan saja melainkan hingga pelosok pedesaan.

Layanan fintech berbasis online sehingga pengguna bisa mengakses layanan keuangan kapanpun dan dimanapun asal ada jaringan internet. 

Pengembangan Perusahaan Startup

Banyak perusahaan startup yang memulai bisnisnya dari produk fintech. Hal ini akan membuka kesempatan lapangan pekerjaan dan alih teknologi. Startup jenis ini juga mampu mendukung perekonomian negara.

Baca juga: Apa Kelebihan Bekerja di Startup?

Peningkatan Taraf Hidup

Fintech mampu memberikan pendapatan besar atau passive income kepada investor. Bagi penggunanya fintech merupakan alternatif untuk mendapatkan modal cepat tanpa proses yang rumit.

Layanan Finansial Fleksibel

Produk fintech memiliki fleksibilitas tinggi sebab hanya bermodalkan jaringan internet serta gadget bisa langsung mengakses layanan keuangannya. Fintech juga membantu UMKM  untuk mendapatkan modal usaha.

Pengurangan Jumlah Pinjaman Berbunga Tinggi

Bunga pinjaman fintech tergolong rendah daripada sistem pinjaman lainnya. Inilah mengapa fintech di Indonesia semakin menjamur apalagi dana investasi yang diperlukan tak perlu besar.

Kesimpulan

Fintech pada dasarnya sudah ada sejak abad ke 19 dan perkembangannya semakin pesat berkat kemajuan teknologi baik gadget maupun jaringan internet. Jenis fintech juga sangat beragam namun produknya diawasi oleh OJK.

Berkat fintech maka kebutuhan modal pada perusahaan padat karya terpenuhi. Selain itu mampu membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.Bisnis fintech pada 2023 diprediksi mengalami kesulitan pendanaan karena lambatnya perekonomian. Untuk mengatasinya disarankan untuk memilih sektor penyedia barang pemerintah sehingga mampu mempertahankan eksistensinya.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang igin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].