Biaya Marginal Adalah hingga Jenis dan Cara Perhitungannya

0
5361
Biaya Marginal Adalah

Biaya marginal adalah salah satu hal penting dan wajib diperhatikan yang berkaitan dengan proses pembuatan suatu barang. Pastinya, sebagai pemilik usaha, Anda harus mengetahui dengan benar berapa besarnya biaya yang digunakan dalam satu proses produksi dari satu produk. Selain itu, Anda pun perlu memiliki rencana terkait harga dan jumlah barang yang dibuat. 

Selain itu, ada pula yang menyebutkan bahwa biaya marginal didapatkan dari peningkatan maupun penurunan berdasarkan semua anggaran yang dikeluarkan karena terdapat penambahan atau pengurangan yang terdapat pada produk.

Pengertian Biaya Marginal

Jadi, apa itu biaya marginal? Singkatnya, biaya marginal adalah dana tambahan yang dibebankan pada perusahaan agar dapat membuat produk tambahan. Biaya ini diperoleh dari anggaran produksi tetap maupun anggaran variabel. Sebenarnya, biaya variabel sendiri akan selalu disertakan saat menghitung biaya marginal. Sementara anggaran produksi tetap akan dimasukkan dalam anggaran apabila memang diperlukan kalau Anda ingin membuat produk tambahan. 

Contoh paling sederhananya seperti berikut. Misalnya, suatu perusahan memakan anggaran produksi sebesar Rp1 juta guna mencetak sablon pada 5 buah kaos. Apabila perusahaan ingin mencetak kaos sebanyak 11 buah, perusahaan akan membutuhkan dana tambahan sebesar Rp10 ribu. Nah, biaya Rp10 ribu inilah yang disebut dengan biaya marginal. 

Lalu, mengapa biaya marginal dikatakan sebagai salah satu aspek penting dalam proses produksi? Pasalnya, analisa biaya marginal bisa membantu perusahaan dalam mewujudkan skala ekonomi yang menjadi nilai profit yang diperoleh ketika produk dibuat lebih efektif dan efisien. Selain itu, perusahaan juga dapat memaksimalkan kinerja operasional secara lebih menyeluruh. 

Jenis Komponen Biaya Marginal

Semua data yang berkaitan dengan biaya produksi, termasuk dana tetap dan variabel tentu sangat dibutuhkan. Dana atau anggaran tetap tidak akan mengalami perubahan seiring dengan penambahan jumlah produk atau peningkatan proses produksi, sementara pengeluaran variabel berada pada kondisi yang berkebalikan dengan biaya tetap. 

Ongkos variabel sendiri cenderung lebih bergantung terhadap hasil produksi. Jenis biaya ini adalah jumlah tetap dari setiap unit yang dibuat oleh perusahaan. Ketika jumlah produksi mengalami peningkatan, maka anggaran variabel juga meningkat. Contoh sederhananya adalah biaya bahan baku, biaya untuk sumber daya manusia secara langsung, dan komisi penjualan. 

Sementara itu, anggaran tetap merupakan biaya yang dikeluarkan dalam jumlah tetap, tidak bergantung pada jumlah atau keluaran. Contoh dari biaya tetap ini adalah gaji karyawan, perlengkapan perusahaan, asuransi, dan biaya untuk menyewa barang.

Baca juga: Biaya Investasi : Pengertian, Jenis dan Cara Perhitungannya

Cara Perhitungan Biaya Marginal

Ternyata, menghitung biaya marginal bisa Anda lakukan cukup dengan menerapkan tiga langkah berikut: 

Menentukan Perubahan Jumlah

Agar dapat menghitung besarnya biaya marginal, pastinya Anda harus mengetahui berapa anggaran yang dibutuhkan untuk membuat satu produk atau jasa. Biaya ini bisa didapatkan dari anggaran tetap maupun anggaran variabel. Besarnya anggaran tetap harus sama dalam semua analisis anggaran, sehingga langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah menetapkan pada titik mana terjadi perubahan jumlah biaya tetap. 

Menghitung Adanya Perubahan Anggaran

Langkah selanjutnya menghitung biaya marginal adalah menghitung perubahan pada anggaran. Perubahan ini bisa Anda dapatkan dari mengurangi jumlah ongkos produksi lama dengan ongkos produksi baru. Total seluruh anggaran produksi bisa didapat dari penjumlahan anggaran tetap dan angka anggaran variabel. 

Setelah mendapatkan angka anggaran produksi tetap dan variabel, keseluruhan ongkos produksi produk tentu menjadi lebih mudah didapatkan. Tak hanya itu, nilai dari ongkos variabel suatu proses produksi juga bisa Anda dapatkan. 

Menghitung Biaya Marginal

Definisi dari biaya marginal adalah biaya yang diperlukan agar dapat membuat sebuah produk ekstra. Ini berarti, perhitungan biaya marginal dapat dilakukan guna mengetahui apakah terdapat tambahan biaya dalam proses pembuatan satu produk tambahan. Anda bisa mendapatkan angka biaya marginal dengan cara membagi angka perubahan dari biaya produksi yang diperlukan dengan perubahan yang terdapat dalam kuantitas produk. 

Tak hanya itu, biaya marginal juga bisa didapat dengan memasukkan rumus MC = TC/Q, dengan MC berarti biaya marginal atau marginal cost, TC berarti perubahan pada biaya, dan Q berarti perubahan yang terdapat pada jumlah produk.


Sebagai pemilik bisnis, Anda perlu tahu bahwa seharusnya besarnya pemasukan marginal dan biaya marginal adalah sama. Jadi, keuntungan atau laba yang bisa Anda dapatkan pun jadi lebih maksimal. Adanya perhitungan biaya marginal juga membuat Anda mengetahui besarnya nilai pengeluaran yang bisa memberikan keuntungan paling besar. Semoga bermanfaat.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].