Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Belajar Reksadana

2
3117
Belajar Reksadana

Reksadana adalah salah satu produk investasi yang disebut-sebut sebagai salah satu yang terbilang aman. Baik untuk investor rendah risiko atau untuk investor pemula. Tapi bukan berarti saat memulainya kamu tidak perlu belajar reksadana. Ada banyak pengetahuan mendasar yang harus kamu pahami tentang reksadana agar tidak salah memilih.

Tidak semua orang mampu mengambil keputusan yang tepat ketika memilih investasi. Agar tak salah langkah, hindari kesalahan-kesalahan berikut ini saat belajar reksadana dan mulai berinvestasi!

  • Tak Menetapkan Tujuan Keuangan yang Jelas

Apa pun termasuk investasi akan berjalan lebih lancar dan mudah ketika kamu menetapkan tujuan yang jelas. Hal yang sama juga berlaku saat kamu belajar reksadana. Tentukan apakah reksadana yang akan kamu beli untuk tujuan jangka panjang atau jangka pendek. Ini akan memudahkanmu dalam mengalokasikan dana per bulannya agar tujuanmu lekas tercapai.

  • Tidak Paham Jenis-jenis Reksadana

Reksadana tidak terdiri dari satu produk investasi saja. Ada beragam jenis reksadana dan semuanya memiliki keuntungan serta risiko yang beragam. Jika kamu adalah investor yang tidak berani mengambil risiko, maka jangan memilih reksadana saham karena termasuk high risk. Sebagai gantinya, pilihlah reksadana pasar uang yang lebih stabil dan rendah risiko. 

Selain saham dan pasar uang, ada juga reksadana pendapatan tetap (Fixed Income Fund) dan reksadana campuran (Balance Mutual Fund). Belajar reksadana adalah mengetahui kekurangan dan kelebihan masing-masing sehingga kamu bisa menentukan mana yang paling sesuai dengan profil risiko yang kamu miliki.

  • Tidak Belajar tentang Risiko Reksadana

Tidak sedikit investor yang langsung panik saat melihat nilai investasi yang dibuatnya turun. Mereka kemudian buru-buru mencairkan dananya dan memindahkannya ke instrumen atau jenis reksadana lainnya. Padahal risiko merupakan hal yang wajar dalam semua jenis investasi

Ketika kamu menginginkan return yang besar, maka bersiaplah dengan risiko yang besar. Jadi pastikan saat belajar reksadana, kamu juga mempelajari risiko yang mungkin akan kamu hadapi selama berinvestasi kelak. Kalau memang kamu berencana mencari reksadana dengan keuntungan besar, lakukan investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek biasanya memberikan untung yang lebih sedikit.

Baca juga: Ini 4 Jenis Reksadana Beserta Jangka Waktu dan Risikonya!

  • Tidak Memanfaatkan Teknologi yang Ada

Saat ini berinvestasi semakin mudah dilakukan. Tersedianya beragam platform online memungkinkan siapa saja berinvestasi dari rumah. Hal yang sama juga berlaku pada investasi berupa reksadana. Ada banyak sekali platform yang bisa kamu manfaatkan. Beberapa di antaranya bahkan menyediakan tes risiko hingga simulasi untuk setiap produk yang mereka tawarkan. Ini akan lebih memudahkanmu dalam memilih jenis reksadana yang ingin kamu beli.

  • Selalu Menunda-nunda Investasi

Banyak orang yang punya keinginan untuk memiliki investasi bahkan rela menghabiskan waktu untuk belajar reksadana. Tapi tidak sedikit yang hanya sekadar belajar saja. Mereka selalu menunda-nunda untuk memiliki investasi dengan berbagai alasan. Mulai dari ketidaksiapan dalam menanggung risiko sampai dana yang katanya terbatas.

Padahal saat ini investasi apa pun bisa dimulai dengan dana kecil. Kalau tidak mau hasil belajarmu sia-sia, segera praktekkan dengan langsung berinvestasi. Tidak harus memulai dengan jumlah uang yang besar. Asal sudah dimulai, proses selanjutnya pasti akan jauh lebih mudah.

  • Hanya Belajar Reksadana Saja

Warren Buffet, salah satu tokoh investasi paling populer di dunia pernah mengatakan, “Jangan letakkan semua telurmu dalam satu keranjang”. Artinya, jangan hanya mempelajari reksadana saja, tetapi lakukan juga diversifikasi investasi. Belajarlah tentang instrumen investasi lainnya agar kamu juga bisa mengalokasikan uangmu ke sana. Dengan memiliki beragam jenis investasi, kamu tak perlu khawatir jika salah satunya mendadak anjlok karena kamu masih punya simpanan lain.

Salah satu pilihan untuk mendapatkan return selain dengan belajar reksadana adalah melalui pengembangan dana. Kamu bisa menjadi pemberi dana bagi mereka yang membutuhkan bantuan modal. Dari dana yang kamu berikan ini, nantinya kamu akan memperoleh keuntungan saat pengembalian.  Apa pun jenis investasi yang akan kamu pilih, pastikan kamu memiliki pengetahuan yang mumpuni agar tidak salah melangkah, ya!

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 16% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].

2 COMMENTS

Comments are closed.