Apa itu Imposter Syndrome dalam Bekerja

1
593
Apa itu Imposter Syndrome dalam Bekerja

Berhasil mencapai cita-cita dan meraih kesuksesan adalah impian semua orang. Namun, pernahkah kamu merasa tidak pantas mendapatkan kesuksesan yang dimiliki saat ini? Kalau kamu merasa cemas dan merasa tidak sehebat yang dipikirkan orang lain, maka bisa jadi kamu mengalami Imposter Syndrome. Imposter syndrome adalah kondisi psikologis ketika seseorang merasa tidak pantas meraih kesuksesan yang berhasil ia capai.

Imposter syndrome ini bisa terjadi di lingkungan kerja karena banyak faktor yang dapat memicu. Misalnya ketika seseorang dipromosikan pada jabatan tertentu dan dihadapkan dengan ekspektasi tinggi sehingga menimbulkan perasaan takut tidak dapat memenuhi ekspektasi tersebut, ataupun kompetisi yang tidak sehat dimana hal tersebut memicu seseorang untuk membuktikan kemampuannya lebih baik daripada yang lain.

Biasanya orang yang terjebak dalam imposter syndrome memiliki pemikiran bahwa setiap pekerjaan harus diselesaikan dengan sempurna tanpa adanya bantuan. Ketika tidak dapat mencapai tujuan, mereka akan merasa kewalahan, kecewa, dan memandang hal tersebut sebagai kegagalan besar. Sementara, jika tujuan yang ditetapkan berhasil, mereka akan menghubungkan kesuksesan yang diraih dengan keberuntungan daripada hasil kerja keras dan kemampuan yang dimiliki.  Hal ini tentu mendatangkan dampak negatif pada karir karena seseorang akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk membuktikan kompetensi yang dimiliki dan berujung pada kehilangan peluang karir karena terus menerus merasa tidak layak. Lalu bagaimana cara mengatasi imposter syndrome?

1. Ingat bahwa tidak ada yang sempurna

Belajar untuk tidak terlalu terpaku pada standar tinggi atau kesempurnaan yang ia tetapkan bagi dirinya sendiri. Ingat bahwa seseorang tidak perlu menjadi sempurna. Fokuskan perhatian pada kemajuan yang telah kamu capai di tengah-tengah prosesnya daripada berfokus pada mengejar hasil yang sempurna.

2. Kenali kekuatan dan kelemahan diri

Mengenal kekuatan dan kelemahan diri sendiri juga bisa membantu menghadapi imposter syndrome. Coba temukan cara untuk mengembangkan kekuatan tersebut dan mengatasi kelemahan. Dengan begitu, kamu tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk khawatir bahwa kamu tidak memenuhi kualifikasi untuk suatu tugas tertentu.

3. Lawan pikiran negatif

Imposter syndrome cenderung menimbulkan perasaan kesalahan yang dibuat adalah kegagalan. Cara menghadapinya adalah dengan mengembangkan pola pikir positif yang dapat membantumu mengurangi kecemasan terhadap hasil. Anggap kesalahan sebagai proses pembelajaran yang akan menambah pengalaman dan kemampuan di masa depan.

Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 10,5% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin. 

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected]

Penulis: Ayu Diah Callista | Editor: Rimba Laut