Menjadi afiliator adalah salah satu cara memperoleh pendapatan yang makin banyak digandrungi masyarakat terutama anak muda. Sebagian orang memanfaatkannya sebagai sampingan, sedangkan sebagian lainnya memanfaatkannya sebagai sumber pendapatan utama karena hasil yang cukup menjanjikan.
Namun, bagaimana sebenarnya konsep afiliator ini? Adakah perbedaannya dengan konsep influencer di media sosial yang juga bahkan menjadi “karier” baru dan banyak diidamkan selama beberapa tahun terakhir?
Apa Itu Afiliator dan Contohnya
Apa sih afiliator itu sebetulnya?
Pertanyaan ini masih banyak diutarakan meskipun praktik dan iklan afiliator makin cukup menjamur di mana-mana terutama media sosial. Secara sederhana, afiliator adalah sebutan bagi mereka yang melakoni program afiliasi adalah sebuah konsep kemitraan bisnis dengan imbalan berupa komisi.
Seperti contoh, kamu bergabung dengan sebuah program afiliasi yang diselenggarakan oleh suatu produk skincare. Kamu kemudian melakukan video promosi dengan membuatnya seperti sebuah konsep review produk di media sosial. Tak lupa, kamu pun mencantumkan sebuah link untuk membeli produk tersebut di bagian caption.
Beberapa orang yang melihat video tersebut pun merasa tertarik untuk ikut mencoba produk itu. Mereka kemudian mengklik link yang sudah kamu berikan dan melakukan pembelian. Begitu mereka selesai melakukan proses pembelian, kamu pun akan memperoleh komisi dari hasil penjualan tersebut.
Sebenarnya, konsep afiliasi dalam marketing alias pemasaran sudah ada sejak dulu, jauh sebelum adanya internet dan media sosial. Seperti hal-hal lainnya, konsep ini kemudian juga digunakan untuk produk-produk yang dijual secara online. Hal ini tentu saja untuk mengikuti tren pasar.
Cara Kerja Affiliator
Affiliator ini memiliki cara kerja yang kurang lebih sama dengan yang dilakukan oleh seorang sales yaitu menawarkan suatu produk kepada calon konsumen. Tetapi, dalam promosinya, khususnya dalam binary option, affiliator juga menerima endorse dengan gimmick mendapat suatu keuntungan yang menjanjikan apabila mulai melakukan trading.
Para affiliator ini akan mendapatkan komisi atau keuntungan dengan cara mempromosikan produknya kepada para calon konsumen. Affiliator ini bisa menghasilkan uang dari penjualan sebuah produk tanpa memproduksi barang yang dijual.
Perbedaan Afiliator dan Influencer
Dalam digital marketing, influencer marketing pun jadi bagian yang makin tak terpisahkan. Berbagai brand akan diajak bekerja sama untuk mempromosikan produk tertentu dengan imbalan berupa fee sesuai rate card atau standar harga yang ditetapkan oleh masing-masing influencer.
Untuk memahami perbedaan antara influencer dan afiliator, simak contoh satu lagi berikut ini.
Kamu merupakan seorang pengguna Instagram dengan jumlah follower lebih dari 10 ribu dan kerap disebut sebagai influencer. Suatu ketika, ada sebuah brand pakaian yang ingin mengajak kerja sama. Mereka memintamu untuk membuat ulasan tentang produk mereka di Instagram Story dan memintamu mengunggah foto dengan mengenakan pakaian tersebut di feed Instagram.
Pihak brand pun akan membayarmu sesuai dengan rate card yang sudah kamu tentukan. Pembayaran tersebut dilakukan tanpa adanya kewajiban kamu membuat orang-orang pasti membeli produk yang mereka tawarkan dan kamu promosikan. Adapun (secara umum) pembayaran dari pihak brand dilakukan di awal kerja sama.
Dari ilustrasi di atas, dapat terlihat bahwa perbedaan utama influencer dan afiliator adalah antara lain sebagai berikut.
- Pembayaran afiliator adalah berdasarkan komisi penjualan, sedangkan pembayaran influencer adalah sesuai rate card yang ditetapkan dan disetujui kedua pihak.
- Pembayaran afiliator biasanya diberikan setelah adanya produk yang berhasil terjual, sedangkan pembayaran influencer biasanya diberikan di awal.
- Afiliator wajib harus mampu membuat penjualan, sedangkan influencer hanya sebatas hingga mempromosikan.
Baca juga: Apa Itu Afiliasi? Ini 10 Rekomendasi Afiliasi Terbaik
Potensi dan Keuntungan Menjadi Afiliator
Mengikuti program afiliasi adalah kesempatan yang baik jika kamu ingin menambah pendapatan dengan minim modal. Selain itu, kebanyakan aturan kerja sama program afiliasi tidaklah terlalu ketat sehingga tidak terlalu membebani.
Selengkapnya, berikut adalah beberapa keuntungan yang bisa kamu peroleh dengan menjadi afiliator.
- Penghasilan Pasif
Kamu tidak harus bekerja selama delapan jam penuh untuk memperoleh pendapatan dari program afiliasi. Satu kali promosi yang kamu lakukan bahkan dapat menghasilkan aliran komisi secara terus-menerus.
- Jam Kerja Fleksibel
Program afiliasi tidak banyak mengatur tentang ketepatan waktumu untuk melakukan promosi. Kamu bisa melakukannya kapan pun sesuai dengan kondisimu sendiri.
- Modal Minim
Ada dua jenis afiliasi yang saat ini tersedia. Pertama, kamu harus membeli terlebih dahulu sebuah produk untuk kemudian dapat mengikuti program afiliasi yang ditawarkan. Namun, ada pula opsi kedua yang hanya mewajibkanmu untuk mendaftar tanpa mengeluarkan biaya apa pun. Menarik, bukan?Menjadi afiliator adalah sebuah peran yang menguntungkan, tetapi tetap memerlukan usaha seperti kreativitas dan kegigihan untuk memperoleh hasil yang maksimal. Makin kreatif dan memiliki value serta kemampuan influencing yang baik, makin besar pula pundi-pundi komisi yang akan diperoleh.
Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!
Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.
Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].
