Risiko Pengembangan Dana P2P Lending dan Langkah Mitigasinya

0
1004

Sebelum mulai mengembangkan dana atau berinvestasi, pastikan Sobat sudah memahami dan menyadari risikonya. Ingat prinsip high risk, high return. Kalau ingin mendapat imbal hasil yang tinggi, siap-siap juga menghadapi risiko yang tinggi. Dengan memahami risiko dan strategi mitigasinya, maka kamu semakin siap berakselerasi.

Lantas, apa saja risiko yang perlu diketahui dan bagaimana memitigasi risiko pengembangan dana melalui P2P Lending? Simak informasi berikut ini.

Risiko Gagal atau Terlambat Bayar

Ini adalah faktor risiko dari sisi borrower (peminjam dana). Bisa terjadi, UMKM yang menjadi borrower mengalami kendala dalam bisnis sehingga mengganggu arus keuangan dan menyebabkan mereka menunda pembayaran dari jadwal yang ditentukan atau bahkan tidak bisa membayar pinjaman.

Risiko Jangka Waktu Penarikan Dana

Saat memberikan pinjaman dana di P2P Lending, lender otomatis mengikuti jangka waktu pinjaman yang dipilih. Misal, Sobat memilih pendanaan di kampanye dengan tenor 6 bulan dan tipe pembayaran pokok pinjaman di akhir tenor, maka Sobat baru dapat menarik pokok pinjaman setelah bulan keenam.

Risiko Waktu Tunggu

Biasanya pengumpulan dana untuk sebuah kampanye pinjaman di P2P Lending membutuhkan waktu, misalnya paling lama 30 hari hingga kebutuhan dana terpenuhi. Hal ini menyebabkan adanya rentang waktu saat dana pinjaman masih “terparkir” alias belum tersalurkan ke borrower selama target pengumpulan dana belum tercapai.

Langkah Mitigasi Risiko

  1. Untuk menjamin dan memastikan keamanan, pilih platform P2P Lending yang sudah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan. Sampai dengan 24 Mei 2021, terdapat 131 perusahaan fintech P2P Lending yang terdaftar di OJK, Akseleran adalah salah satunya.
  2. Pilihlah kampanye pendanaan yang memiliki proteksi asuransi kredit. Hal ini bertujuan bila borrower mengalami gagal/telat bayar, dana lender akan terproteksi. Di Akseleran kampanye pinjamannya sudah terproteksi asuransi kredit yang menjamin pengembalian tunggakan pokok hingga sebesar 90%.
  3. Memperhatikan credit rating dan rekam jejak keuangan/peminjaman borrower. Credit rating menentukan tingkat risiko sebuah pinjaman. Semakin tinggi credit rating (A, A+, B, B+, dst.), semakin rendah risiko maupun imbal hasilnya. Sementara itu, rekam jejak borrower membantu Sobat untuk melihat apakah selama ini borrower cenderung tepat waktu dalam hal pembayaran atau sebaliknya, pernah mengalami telat/gagal bayar.
  4. Lakukan diversifikasi dengan menyebar pendanaan Sobat ke berbagai tipe pendanaan untuk menekan risiko. Sobat bisa menaruh pendanaan di sektor yang berbeda atau credit rating yang berbeda.
  5. Tentukan tenor pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan finansialmu. Jadi, kalau Sobat mengharapkan pengembalian dana kurang dari 6 bulan, misalnya, maka pilihlah kampanye yang lebih pendek tenornya.
Ayo dukung pertumbuhan ekonomi dengan memberikan pendanaan UMKM secara aman di Akseleran! Daftar sekarang dan dapatkan imbal hasil hingga 21% per tahun di Akseleran.

Akseleran memberikan saldo awal senilai Rp100 ribu untuk pendaftar baru dengan menggunakan kode CORCOMMBLOG. Melakukan pendanaan di P2P Lending Akseleran juga sangat aman karena lebih dari 98% nilai portofolio pinjamannya memiliki agunan. Sehingga dapat menekan tingkat risiko yang ada. Akseleran juga sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor surat KEP-122/D.05/2019 sehingga proses transaksi yang kamu lakukan jadi lebih aman dan terjamin.

Untuk kamu yang tertarik mengenai pendanaan atau pinjaman langsung bisa juga menghubungi (021) 5091-6006 atau via email [email protected].